|
Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Semarang menggagas pendirian bank sampah di kabupaten ini. Belum lama ini, ibu-ibu PKK desa dan muslimat NU sekabupaten mengikuti pelatihan bank sampah. Ketua LPNU Muslich mengatakan, dengan adanya bank sampah, orang bisa menabung. ’’Menabung dalam bentuk sampah. Karena sampah yang mereka setorkan akan kami beli. Dengan demikian, orang akan merasa sayang jika buang sampah sembarangan,’’ kata Muslich. Dengan adanya bank sampah, selain mengajak orang menjaga kebersihan lingkungan, juga menambah kesejahteraan. Sampah-sampah yang akan ditampung yakni organik dan anorganik. Khusus sampah anorganik seperti bekas bungkus sabun cuci, pengharum pakaian, snack, dan sebagainya, bisa dijahit dan menjadi kerajinan tangan. Percontohan ’’Kerajinan tangan berupa tas, dompet, dan sebagainya akan dijual di Bali. Di sana ada showroom khusus kerajinan limbah, dan ada pihak yang siap membantu,’’ kata Muslich didampingi panitia kegiatan, Achmad Chumaidi. Untuk event perdana, peserta pelatihan bank sampah terdiri atas 65 orang dari muslimat kecamatan dan PKK desa. Empat kecamatan, meliputi Ungaran Barat, Ungaran Timur, Pringapus, dan Bergas, menjadi percontohan. Menurut dia, bank sampah ini akan di-launching pada 24 Januari oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri. Post Date : 17 Desember 2014 |