|
Tangerang, Kompas - Banjir yang melanda Kota Tangerang, Banten, sejak Jumat pekan lalu hingga Senin (5/2) merendam 75 kawasan permukiman dan perkampungan. Kawasan yang dilanda banjir mencakup 40 kelurahan dan 12 kecamatan. Kawasan banjir itu antara lain Karawaci, Periuk, Cibodas, Cipondoh, Pinang, Karang Tengah, Larangan, Ciledug, Jatiuwung, dan Benda. Ribuan rumah yang dihuni 13.444 keluarga (lebih dari 40.000 orang) terendam air. Namun, Pemerintah Kota Tangerang belum bisa menyebut angka pasti jumlah pengungsi. Sebagian warga memilih tidak meninggalkan rumah karena khawatir akan keamanan harta benda mereka. Di tengah surutnya air, Senin pagi warga menemukan jasad Gunawan (43), warga RT 01 RW 05 Perumahan Ciledug Indah I, yang Sabtu lalu hilang. Menurut warga, Gunawan saat itu bersama warga lain bermaksud mengungsi ke kampung di tepi Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Warga saat itu memasang tali yang diikatkan pada salah satu rumah lalu dibentangkan sampai ke tempat pengungsian. Gunawan mencoba meraih tali sepanjang 100 meter itu untuk menyeberang. Ia keburu terbawa arus deras sebelum tangannya mencapai tali. Berdasarkan catatan Bagian Informasi dan Komunikasi (Infokom) Pemkot Tangerang, sampai hari Senin sebanyak 11 sekolah masih tergenang air dan tiga sekolah digunakan untuk menampung pengungsi. "Pak Wali Kota (Wahidin Halim) memerintahkan siswa 14 sekolah diliburkan dulu," kata Kepala Bagian Infokom Pemkot Tangerang Saeful Rahman. Posisi air di sebagian kawasan, misalnya di Kecamatan Larangan, Cibodas, Benda, dan Pinang sudah menurun, dari ketinggian awal 20 sentimeter hingga 3,5 meter menjadi lebih dangkal, bahkan ada yang sudah kering. Untuk menanggulangi banjir, Pemkot Tangerang menganggarkan Rp 400 juta, termasuk untuk membeli tiga perahu karet berikut tiga mesinnya. Sebagian bantuan yang ada berupa 90 karung beras, 86 kaleng sarden, 66 dos minyak sayur, 291 dos mi instan, 2 peti telur, puluhan dos air mineral, dan sekitar 100 selimut. "Kami juga menyediakan tangki air bersih di daerah banjir dan menyiagakan dua truk tangki air untuk melayani permintaan. Besok akan disalurkan bantuan lagi untuk para korban banjir," kata Saeful menambahkan. Tanaman padi rusak Dari Serang, Banten, dilaporkan, banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Provinsi Banten mengakibatkan ribuan hektar tanaman padi rusak dan terancam puso. Kerugian yang dialami petani diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Berdasarkan pemantauan, Senin, sebagian tanaman padi di areal sawah sepanjang pesisir pantai utara Serang, dari Kecamatan Kasemen, Pontang, Tirtayasa, dan Tanara masih tergenang air sisa banjir hari Jumat lalu. Akibatnya, tanaman padi yang umumnya baru saja ditanam itu membusuk dan daunnya terlihat kekuning-kuningan. (TRI/NTA) Post Date : 06 Februari 2007 |