|
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, memberikan bantuan satu unit mesin pengolah air laut menjadi air tawar senilai Rp 1,8 miliar, kepada masyarakat Gampong Anoi Itam, Kecamatan Suka Jaya, Sabang. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sabang, Effendi sangat berterima kasih kepada Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, karena telah mengabulkan permohonan masyarakat Anoi Itam tersebut. “Mesin pengolah air laut jadi air tawar ini diberikan kepada masyarakat Gampong Anoi Itam, karena di gampong ini sangat sulit untuk mendapatkan air tawar,” kata Effendi kepada Serambi, Senin (18/8) kemarin. Mesin ini, kata Effendy, tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Tapi menggunakan solar sel atau tenaga matahari. Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan jika menggunakan mesin penggerak dengan BBM, biaya operasi menjadi mahal, dan ujung-ujungnya mesin tak dapat dioperasionalkan. Effendi mengungkapkan, mesin pengoalah air laut jadi air tawar itu, masih banyak diperlukan untuk gampong-gampong yang berada di daerah pantai. Hampir semua gampong di Sabang, pada musim kemarau, sulit mendapatkan air tawar. Sumur penduduk banyak yang kering dan PDAM pun tak mampu menyuplai air bersih. Tapi, karena harga mesin itu cukup mahal mencapai Rp 1,8 miliar, hanya Desa Anoi Itam yang diberikan lebih dulu. Bantuan mesin itu, kata Effendi, dijadikan model atau contoh. Jika nanti kelompok usaha pengelola mesin berhasil mengelolanya dengan baik dalam pendistribusian air tawar kepada masyarakat, untuk desa lainnya akan diusul kembali ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kapasitas produksi mesin tersebut, kata sebut Effendi, mencapai 9.000 liter/24 jam. Volume air sebanyak itu, cukup untuk pemenuhan kebutuhan air tawar bersih untuk gampong-gampong yang berpenduduk 1.000 jiwa. Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh, Dr Raihanah didampingi Kabid Tangkap, Endin mengatakan, bantuan mesin pengolah air laut menjadi air tawar itu merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat pesisir. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir kepulauan yang dan sulit mendapatkan air tawar yang bersih, bisa mengajukan permohonan bantuan mesin tersebut ke Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pihak Kementerian akan menyeleksi dan bila dinilai memenuhi kriteria yang ditetapkan, pusat akan membantunya. Selain mesin tersebut, untuk Gampong Anoi Itam, Kementerian Kelauatan dan Perikanan juga membantu keramba jaring apung (KJA). Nilai bantuannya juga miliaran rupiah. Kementerian membantu keramba jaring apung ini untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, agar mereka produktif, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Raihanah mengatakan, dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pulau-pulau kecil dan terluar, ada 17 kementerian dan lembaga negara yang terlibat di dalamnya. Kehadiran Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ir Saut P Hutagalung MSc, bersama perwakilan 16 Kementerian lainnya itu ke Sabang, pada hari Sabtu 16 Agustus 2014, dalam rangka pelaksanaan Perpres Nomor 78 tahun 2005 tentang program bantuan kepada masyarakat pesisir di pulau-pulau kecil dan terluar. Post Date : 20 Agustus 2014 |