|
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta harus melakukan evaluasi terhadap pesta rakyat yang digelar di Monas beberapa waktu lalu. Selain merusak taman kota dan Monas, acara itu merugikan pengguna jalan karena menimbulkan kemacetan parah. Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Tatang Hidayat mengatakan, acara yang digulirkan Gubernur Joko Widodo itu patut diapresiasi. Namun, jangan sampai acara rakyat tersebut merugikan warga lain. “Acara itu patut diapresiasi, memang. Tapi, harus dievaluasi agar tidak merugikan warga lain,‘ kata Tatang, Selasa (25/6). Tatang setuju Gubernur DKI membuat pesta untuk rakyat Jakarta. Namun, acara itu sebaiknya tersebar di lima wilayah dan Kepulauan Seribu, sehingga konsentrasi massa tidak terpusat di Monas. “Kalau Jokowi benar-benar mau serius memberi hiburan kepada masyarakat Jakarta, buatlah pesta rakyat di lima wilayah Jakarta, termasuk di Pulau Seribu, agar warga tidak berdesakan. Karena, warga juga yang menjadi korban,‘ katanya. Menurutnya, jika Jakarta membuat pesta rakyat di lima wilayah dan Jakarta Fair di JIExpo Kemayoran, antusias masyarakat dari luar kota dan mancanegara untuk berkunjung akan semakin tinggi. Pesta rakyat di lima wilayah DKI Jakarta sangat positif karena bisa memberdayakan lebih banyak pelaku seni dan budaya Betawi. Misalnya: pertunjukan seni tari, kerajinan, kuliner, dan lain-lain. “Kalau pesta rakyat ada di lima wilayah, berarti seniman dan budayawan Betawi yang terlibat akan lebih banyak,‘ ujarnya. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya telah mengevaluasi pesta rakyat di Monas. Pemprov akan menata PKL agar tidak mengganggu para pengguna jalan. “PKL akan dikordinasi dan diberi ruang khusus,‘ kata Ahok. Selain itu, fakta, 95 persen PKL tidak bertanggungjawab atas sampahnya. Padahal, kantong sampah sudah dibagikan, dan tong-tong sampah sudah disediakan. Juga gerobak motor dan kijang terbuka sudah siap menampung sampah. “70 persen PKL bukan orang Jakarta. Tahun depan akan kami seleksi dan diberi tanda masuk, sehingga PKL yang tidak disiplin ketahuan, sekaligus terjadi seleksi alam: mana PKL yang bersih dan mana yang suka buang samah sembarangan,‘ ujarnya. Soal penyelenggaraan di lima wilayah, Ahok menyatakan akan memikirkan hal itu. Sebab, pesta rakyat itu memerlukan lahan yang tidak sedikit, terutama area parkir. Bahkan, pihaknya akan mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri. Sekaligus untuk pengaturan parkir kendaraan sampai ke Masjid Istiqlal. "Dengan begitu, mobil dan motor nanti bisa diparkir sampai Istiqlal. Kami mau bikin surat kepada Mendagri supaya parkir mobil di sana juga. Lalu, kita akan siapkan bus Enjoy Jakartauntuk bolak balik. Misalnya, dari Istiqlal, atau dari Banteng, ke Monas," ujarnya.
Post Date : 26 Juni 2013 |