Selama ini, jerami hanya digunakan
untuk sebagai kerajinan tangan, pakan ternak, atau lantai kandang. Namun, di
tangan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, jerami digunakan sebagai
penjernih air.
Dia
adalah Imam Pesuwaryanto, mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Undip. Penelitian itu dituangkan Imam dan kawan-kawan dalam paper berjudul
Jenaka Pro 3 in 1, Jerami Nanokomposit Water Filter (Material Anti Jenuh,
Modifikasi Konektor Keran & Total Dissolved Solid Digital Buatan) Studi
Kasus Air Tanah Dangkal Kampus Universitas Diponegoro Menjadi Air Siap Minum.
Imam
menjelaskan, Jerami Nanokomposit Water Filter mempunyai sejumlah keunggulan.
Pertama, material penjernihan air anti jenuh. Kedua, mampu dipasang di semua
jenis diameter keran seperti keran air mandi, air dispenser, dan air galon.
Ketiga pembuatan Total Digital Solid Buatan.
"Produk
ini telah menjalani studi kasus kualitas air tanah dangkal di Kampus Undip
Tembalang menjadi kebutuhan air siap minum saat musim kemarau tiba. Saya
tertarik melakukan riset tentang Jenaka Pro 3 in 1 karena potensi kearifan
lokal di bidang pertanian khususnya swasembada limbah pertanian di Jawa Tengah
pada umumnya sangat melimpah kurang lebih 50-400 ton pasca panen padi setiap
tiga bulan,” tutur Imam, seperti dilansir oleh Okezone, Kamis (2/1/2014).
Dia
menjelaskan, awal riset pembuatan Prototype Filtrasi Air Jenaka Pro 3 in 1
dilatarbelakangi dari kualitas air tanah dangkal khususnya di tempat kosnya.
Air di daerah tersebut mengalami kekeruhan sampai 200-700 ppm setiap musim
kemarau berlangsung yang membuat kulit gatal dan airnya berbau besi.
Melihat
hal tersebut, Imam pun tergerak untuk mengombinasikan potensi kearifan lokal
berupa limbah pertanian jerami dan sekam padi. Bahan tersebut juga mengandung
senyawa karbon dan silica yang mampu di jadikan material penjernihan air
seperti karbon aktif dan zeolit modifikasi silica.
"Kebutuhan
limbah pertanian jerami dan sekam padi juga mengandung senyawa karbon dan
silica yang mampu di jadikan material penjernihan air seperti karbon aktif dan
zeolit modifikasi silica," urainya.
Setelah
menjadi material penjernihan air seperti karbon aktif dan zeolit modifikasi
silica, langkah selanjutnya adalah membuat karbon block nano arang aktif dan
karbon block nano zeolit sebagai absorben logam berat, bau, kekeruhan sebagai
material penjernihan air tanah dangkal studi kasus kampus Undip Tembalang
menjadi kebutuhan air siap minum ketika musim kemarau telah tiba.
Riset
yang dikembangkan bersama tim lintas jurusan, yakni Rizki Januarita mahasiswa
Teknik Lingkungan dan Nurmanita mahasiswa Kimia Murni adalah desain penjernihan
JENAKA PRO terdapat Total Dissolved Digital Buatan.
"Alat
tersebut berfungsi sebagai indikator atau sensor keamanan ketika air sudah
terfiltrasi sekaligus sebagai kualitas control hasil filtrasi menggunakan
jenaka pro air yang di konsumsi layak minum dalam arti di bawah baku mutu
standar air siap minum atau tidak,” jelas Imam.
Imam
dan tim berharap, riset produk inovasi Jenaka Pro 3 in 1 Water Filter mampu
bersaing di persaingan global maupun nasional. Khususnya di bidang penjualan
serta manufaktur pengelolaan air minum dan air bersih sebagai langkah strategis
Program Millenium Development Goals & Asean Economic Community 2015.
Post Date : 02 Januari 2014
|