Indonesia Sulit Tingkatkan Kualitas Sanitasi dan Air Bersih

Sumber:investor.co.id - 17 Februari 2014
Kategori:Air Minum

Dari delapan target yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia masih kesulitan untuk mencapai target peningkatan akses terhadap air bersih dan kualitas sanitasi.

Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Nila Moeloek mengatakan, naiknya populasi penduduk Indonesia setiap tahun membuat akses terhadap air bersih dan sanitasi semakin terhambat. Menurut dia, Indonesia perlu upaya ekstra dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih sebelum tahun 2015 apabila ingin mencapai target MDGs.

"MDGs akan berakhir tahun 2015, ada target yang sudah dicapai Indonesia, ada juga target yang sulit bagi Indonesia untuk mencapainya, salah satunya meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih," ujar dia ketika ditemui dalam acara " MDGs Masuk Kampus Unika Atma Jaya" di Gedung Yustinus, Universitas Atmajaya, Jakarta, Senin (17/2).

Nila menjelaskan adanya kesenjangan sosial antara penduduk di kota dan desa juga menjadi penyebab mengapa kualitas sanitasi dan air bersih di Indonesia masih kurang terjaga dengan baik, kesenjangan sosial menentukan perilaku masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu.

Banyak masyarakat kurang mampu yang masih menerapkan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sehingga merusak lingkungan, selain itu masih banyak masyarakat di daerah yang mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih bahkan sampai menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Nila mengatakan, berdasarkan data dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUKPRI) tahun 2010 sebanyak 54,9% populasi Indonesia tidak memiliki akses terhadap air bersih dan 44,5% masyarakat tidak memiliki akses terhadap sanitasi dasar.

Menurut dia di sinilah peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih dengan cara menambah alokasi dana dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pemerintah harus mulai memprioritaskan sanitasi dan air bersih sebagai salah satu target pembangunan. "Kurang lebih alokasi dana sanitasi dan air bersih dalam APBN sejajar dengan dana untuk pendidikan dan infrastruktur," ujar dia

Nila menuturkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih juga sangat penting khususnya dalam pembuatan waduk maupun perbaikan sistem perpipaan.

Menurut dia dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih memang diperlukan upaya bersama tidak hanya pemerintah pusat maupun daerah namun anak anak muda atau mahasiswa juga bisa terlibat.

Keterlibatan anak muda dalam meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih bisa dilakukan melalui social media, mahasiswa bisa menjadi anggota atau member dari MDGs Indonesia di facebook maupun twitter. "Anak muda juga bisa ikut menyadarkan masyarakat bahwa sanitasi dan air bersih merupakan salah satu bagian dari kesejahteraan masyarakat," ujarnya

Nila mengatakan target target MDGs yang hampir dicapai Indonesia adalah menurunkan angka kemiskinan, Meningkatkan pendidikan dasar, mendorong kesejahteraan gender, menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Kolaborasi harmonis
Sementara itu, Pakar Tata Kota Wicaksono Sarosa mengatakan tata kelola pemerintahan dan kolaborasi yang harmonis antara berbagai sektor dapat memecahkan persoalan air bersih dan sanitasi di Indonesia.

Menurut dia, terdapat empat indikator yang dijadikan standar dalam pengukuran kinerja tata kelola pemerintah yaitu masyarakat sipil yang mengerti pentingnya air bersih, kebijakan yang melindungi berbagai pihak untuk mengeksplorasi, mengelola dan menyediakan air bersih sebagai kebutuhan primer indonesia serta pelaku ekonomi atau pengusaha di bidang air yang juga berkomitmen untuk investasi di bidang sanitasi dan air bersih.

"Jika keempat indikator tersebut berjalan lancar maka masalah air bersih dan sanitasi bisa diselesaikan dengan baik," kata Wicaksono.



Post Date : 18 Februari 2014