|
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memulai pembuatan 35 titik seluran air yang melintasi empat desa di Kecamatan Serangbaru dan Cikarang Selatan guna antisipasi banjir. "Proyek ini menelan anggaran mencapai Rp3,6 miliar dari APBD 2013," kata Kepala Bidang Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Denny Rusnandi, di Cikarang, Minggu (7/4). Menurut dia, saluran air itu terletak di Kecamatan Serangbaru: Desa Sukasari sebanyak tujuh titik, Desa Jayamulya 15 titik, dan Desa Jayasampurna satu titik. Kecamatan Cikarang Selatan: Desa Sukasejati sebanyak 12 titik. Menurut dia, saluran air itu berfungsi mengurangi genangan air dan banjir di perkampungan ketika hujan turun. "Saluran air merupakan kebutuhan vital di suatu permukiman. Diharapkan ini bisa meminimalisir genangan air dan banjir ketika hujan," katanya. Menurut dia, empat desa tersebut berlokasi di wilayah cekungan yang memungkinkan air tergenang bila curah hujan yang turun berlangsung lebih dari dua jam. "Saluan air di perkampungan itu sama sekali tidak berfungsi karena sudah tertutup tanah sehingga mengalami pendangkalan," katanya. Bila terjadi banjir, kata dia, sedikitnya rumah 1.500 warga setempat tergenang air dengan ketinggian rata-rata 30 hingga 60 centimeter. Pihaknya menargetkan seluruh proyek itu rampung paling lambat Juli 2013. Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengembangkan program layanan kesehatan gratis untuk menjangkau seluruh warga tidak mampu melalui pembangunan rumah sakit tanpa kelas dan subsidi langsung kartu sehat. "Dua program ini merupakan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu yang saat ini terdata mencapai 383 ribu jiwa," ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, di Bekasi, Minggu (7/4). Awalnya, kata dia, layanan kesehatan gratis selama ini di Kota Bekasi hanya melalui surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan Jamkesmas. Namun kali ini, Pemkot Bekasi melakukan penambahan fasilitas dengan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tanpa kelas serta subsidi langsung dalam bentuk kartu sehat. Menurut politikus PKS itu, pihaknya segera mengusulkan kepada pemerintah pusat agar membangun gedung baru khusus untuk pasien tanpa kelas pada 2014 mendatang. Menurut dia, terdapat lahan seluas 3.500 meter persegi yang diusulkan menjadi RSUD tanpa kelas yang berlokasi di sebelah timur komplek RSUD setempat melalui pendanaan tahap awal Rp95 miliar. "Bangunan itu kami prediksi mampu menampung hingga 60 persen pasien tidak mampu," katanya. Terkait program kartu sehat, kata dia, prosesnya sampai saat ini masih dalam tahap validasi penerima di tingkat kelurahan dan kecamatan. "Untuk kartu sehat kami alokasikan anggarann Rp18 miliar melalui APBD 2013. Kartu tersebut dapat digunakan per 20 Mei mendatang," demikian Syaikhu. Ant Post Date : 08 April 2013 |