73,3 Persen Pidie Terendam

Sumber:Kompas - 27 Januari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Pidie, Kompas - Sebanyak 22 dari 30 kecamatan di Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, terendam banjir. Lalu lintas di jalan lintas Sumatera Banda Aceh-Medan juga sempat terputus di Desa Masjid, Kecamatan Pante Raja, Pidie. Banjir yang terjadi sejak Senin juga merusak satu jembatan di Kecamatan Delima.

Di Banda Aceh hujan lebat yang mengguyur kota itu sejak dua hari terakhir menyebabkan sebagian wilayah kota tergenang. Ratusan rumah terendam hingga satu meter membuat warga mengungsi. Air juga merendam sejumlah sekolah sehingga kegiatan belajar-mengajar diliburkan.

Hingga Jumat (26/1) siang banjir masih menggenangi sejumlah jalan protokol di Banda Aceh, seperti di ruas Jalan Teuku Nyak Arief, tepatnya di depan Asrama Haji hingga ke depan Kantor Gubernur Aceh. Air setinggi setengah meter masih menutupi badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan.

Ratusan rumah di sejumlah kampung juga dilanda banjir, seperti di Kelurahan Peuniti (Kecamatan Baiturrahman), Lampineng dan Peurada (Kecamatan Syiah Kuala), serta Lambaro Angan (Kecamatan Darussalam).

"Semalam kami mengungsi di Masjid. Rumah terendam sampai hampir satu meter. Semua perabot terendam," kata Rahmah (32), warga Lampineng, Kecamatan Syiah Kuala.

Sampai Jumat petang belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam musibah tersebut. Hanya saja, 500 keluarga warga Pidie terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Air di sini mulai naik pada pukul 02.00. Air semakin lama semakin deras dan besar. Kami semua terpaksa keluar rumah," kata Armia (27), warga Desa Mesjid, Pante Raja, Pidie.

Di Kalsel

Banjir juga dilaporkan merendam sedikitnya 500 hektar sawah di Desa Panjaratan, Kecamatan Pelaihari (ibu kota Kabupaten Tanah Laut), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketinggian air di Panjaratanmencapai 1,5 meter sehingga juga mengancam tanaman padi yang baru dua bulan lalu ditanam.

Kepala Desa Panjaratan Arkani mengatakan, Panjaratan merupakan daerah terakhir yang terendam di antara empat kelurahan di Pelaihari karena posisinya yang sudah dekat laut.

Masih di Kalsel, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan melaporkan, 90 persen dari 567 hektar tanaman padi sawah terancam puso karena dua pekan terendam banjir. (aik/ndy/ful)



Post Date : 27 Januari 2007