Indonesia untuk pertama kalinya terpilih sebagai tuan rumah konferensi
toilet sedunia yang diikuti 50 negara. Konferensi ke-13 itu akan
diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 2-4 Oktober 2013. Ketua
Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso mengatakan Surakarta terpilih sebagai
tuan rumah karena dinilai paling aktif merespons isu sanitasi. “Terutama karena
ada sanimas (sanitasi berbasis masyarakat) yang baik,” ujarnya kepada wartawan
di Surakarta, Kamis, 16 Mei 2013.
Tema konferensi
adalah the rural toilet meets the
urban toilet. “Pada akhirnya urbanisasi menyebabkan penduduk
berpindah dari desa ke kota,” katanya. Dia mengatakan masih banyak penduduk
Indonesia yang mengabaikan pentingnya toilet yang bersih. Bahkan masih ada yang
buang hajat di tempat terbuka seperti di sungai atau ladang. “40 persen
masyarakat kita tidak memiliki akses sanitasi. Penyebab utama karena kurangnya
edukasi.”
Naning mengatakan
termasuk rangkaian konferensi akan diadakan pelatihan cara membersihkan dan
memelihara toilet yang ditujukan ke pengelola toilet komunal, pengelola toilet
destinasi wisata, dan untuk masyarakat umum. “Ada 200 orang yang akan kami
latih. Nantinya mereka akan melatih orang lain,” katanya.
Di kesempatan yang
sama Direktur Pemberdayaan Masyarakat Destinasi Pariwisata Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bakri, mengatakan Konferensi akan membahas
tentang pemanfaatan toilet, produk toilet, hingga cara perawatan toilet untuk
kesehatan manusia. “Kebersihan toilet penting untuk mendukung pariwisata,” ujar
Bakri. Karena itu diselenggarakan penghargaan toilet terbersih untuk bandar
udara, tempat wisata, museum, dan kebun binatang.
Asisten
Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Surakarta
Eny Tyasni Susana mengaku sudah mulai menyiapkan toilet untuk dikunjungi
peserta konferensi. Selain toilet di sekolah dan perkantoran, dia mengusulkan
toilet di pasar tradisional juga dikunjungi. “Toilet tidak harus bagus. Yang
penting bersih,” katanya. Menurut dia, kebersihan toilet akan mendorong turis
untuk mengunjungi Surakarta.
Post Date : 14 Juni 2013
|