Distribusi air bersih mengalami penurunan hingga 30 persen akibat
terputusnya aliran listrik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sejak Senin
(17/6).
Humas PDAM
Samarinda Syarif Rahman Hakim, Selasa, menyatakan, kemampuan distribusi air
bersih ke pelanggan hanya 70 persen akibat terputusnya aliran listrik di Kota
Samarinda sejak Senin malam.
"Akibat
terputusnya aliran listrik kami terpaksa menggunakan mesin genset agar suplai
kebutuhan air bersih ke pelanggan tetap berjalan," katanya.
Namun, katanya,
penggunaan genset tersebut tidak bisa optimal dan kemampuannya hanya 70 persen
untuk kebutuhan produksi sehingga produksi air bersih mengalami penurunan
hingga 30 persen.
Selain terputusnya
aliran listrik yang menyebabkan menurunnya produksi air bersih ke masyarakat,
lanjut Syarif Rahman Hakim, kebocoran pipa 400 mili meter di `Ring Road 2`
Jalan Suryanata juga menyebabkan terganggunya pasokan air PDAM tersebut ke
sejumlah wilayah di Kota Samarinda.
"Kami berharap,
aliran listrik bisa segera normal sehingga produksi air bersih bisa segera
disuplai ke pelanggan. Kami juga masih terus melakukan perbaikan di jalur pipa
yang mengalami kebocoran tersebut," kata Syarif.
Sejak tiga hari
terakhir, masyarakat mengeluhkan terhentinya suplai air PDAM.
"Sudah tiga
hari air tidak mengalir dan kami tidak tahu apa penyebabnya," ungkap salah
seorang warga Jalan Sentosa Samarinda, David.
Warga tadi sangat
menyayangkan tidak adanya pemberitahuan dari PDAM Samarinda terkait terhentinya
suplai air bersih tersebut.
Warga lainnya, Hadi
mengatakan, semestinya pihak PDAM menyampaikan alasan terhentinya suplai air
bersih sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri sebelumnya.
"Kami tidak
tahu tiba-tiba air tidak mengalir. Seharusnya, ada pemberitahuan sebelumnya
sehingga kami bisa mempersiapkan diri dengan menampung air. Suplai air PDAM
terhenti sejak Minggu (16/6) dan sampai sekarang (Selasa) belum mengalir,"
kata Hadi.
Post Date : 19 Juni 2013
|