|
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar, Muhammad Kasim, menyatakan, volume sampah di Kota Makassar masih terbilang cukup besar yakni mencapai 550 ton per hari. “Volume sampah bisa mencapai 500 hingga 550 ton per hari atau sekitar empat ribu meter kubik per hari. Kalau datang musim buah, volume sampah lebih tinggi lagi hingga dua kali lipat,” kata Kasim saat ditemui di Gedung Balai Kota Makassar, Rabu, 19 kemarin. Kasim menjelaskan, sampah paling banyak disumbang oleh Kecamatan Rappocini kemudian disusul Tallo, Bontoala, dan Kecamatan Tamalanrea. “Intinya semakin banyak penduduknya, semakin banyak pula volume sampahnya. Yang paling sedikit sumbangan sampahnya itu Kecamatan Ujung Pandang,” papar Kasim. Kasim melanjutkan, untuk mempertahankan Piala Adipura, pihaknya berencana menambah armada pengangkut sampah (truk sampah dan truk amrol). Dari saat ini 151 unit angkutan sampah akan ditambah sebanyak sepuluh unit tahun depan. “Masalah lain yang dihadapi Makassar adalah kurangnya tenaga, termasuk anggaran kebersihan yang hanya Rp20 miliar per tahun. Itu sudah termasuk biaya operasional, gaji, hingga pemeliharaan peralatan dan prasarana angkutan sampah,” imbuhnya. Gaji para petugas kebersihan ini juga terbilang rendah. Sebagai contoh, tukang sapu di Kota Makassar yang berjumlah 200 orang, hanya digaji Rp900 ribu saja dengan tuntutan hari kerja mulai Senin-Minggu serta tidak mengenal hari libur.
Post Date : 20 Juni 2013 |