|
PT Adaro Indonesia membangun instalasi pengelolaan air bersih (water treatment plant T-300) air tambang senilai Rp6,5 miliar di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan "Kita mendistribusikan air bersih ini dengan menggunakan pipa saluran sepanjang 10 kilometer dan mobil tangki air. Ada 1110 Kepala Keluarga yang mendapat manfaat air bersih ini," jelas Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Chia Ah Hoo, kemarin. Menurut dia, salah satu kendala utama yang dihadapi mesyarakat sekitar tambang Adaro yang berlokasi di Kabupaten Balangan dan Tabalong adalah kurangnya sumber air bersih. Melalui proyek ini, Adaro yang merupakan satu-satunya perusahaan tambang dengan penghargaan katagori emas dari KLH tahun lalu, telah membantu meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat sekitar. Upaya penyediaan air bersih oleh Adaro sebenarnya telah dilakukan sejak 10 tahun lalu melalui beberapa cara, seperti distribusi melalui truk-truk air, penyediaan akses berupa sumur gali, sumur bor, kolam, serta penyediaan saluran air bersih ke rumah tangga hasil kerjasama dengan PDAM. Sementara penyediaan akses air melalui distribusi air WTP telah dimulai sejak 2008 dan distribusi air WTP melalui pipa dilakukan di Desa Dahai dan Padang Panjang sejak 2010 dan terus serta akan terus dikembangkan. "Total investasi proyek sudah mencapai sebesar Rp6,5 miliar untuk membangun Water Treatment Plant dan pipa saluran air bersih,‘ tambah General Manajer External Relations PT Adaro Indonesia, Priyadi. Selain meresmikan fasilitas yang disebut Water Treatment Plant T-300 (WTP T-300) itu, Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya dan rombongan juga meninjau kegiatan pengelolaan lingkungan perusahaan tambang batubara milik PT Adaro Energy Tbk itu. WTP T-300 merupakan fasilitas pengolahan air tambang menjadi air bersih yang sesuai dengan standar mutu air bersih yang ditetapkan Pemerintah. Dengan adanya instalasi pengolahan air ini, air bekas tambang dan air hujan bisa dimanfaatkan kembali, baik oleh perusahaan maupun oleh warga sekitar tambang. "Apa yang dilakukan Adaro ini harus dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lain. Air bekas tambang dan air hujan bisa diolah menjadi air bersih yang bisa diminum. Tentu langkah perusahaan ini membantu pemerintah mewujudkan target penyediaan air bersih bagi 60 persen warga seperti standar dalam MDGs (Millennium Development Goals),‘ ujar Balthasar Kambuaya saat meresmikan WTP T-300 PT Adaro Indonesia, kemarin. Balthasar menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar kualitas air yang dihasilkan tetap terjaga standarnya. Dengan demikian, warga yang memanfaatkan air ini bisa terjamin. Muhajir Post Date : 03 Juli 2013 |