|
KEBUMEN, (PR).Sekira 71.000 warga Kabupaten Kebumen Jawa Tengah sejak sebulan ini mengalami kesulitan air bersih. Mereka yang tersebar di 80 desa pada 13 kecamatan itu, hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemkab setempat. Berdasarkan data dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kebumen kemarin, ke-13 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sambung (7 desa), Alian (7 desa), Karanganyar (5 desa), Sruweng (11 desa), Pejagoan (9 desa), Padureja (6 desa), Rowokele (9 desa), Kebumen Kota (2 kelurahan), Prembun (2 desa), Buayan (2 desa), Poncowarno (6 desa), serta Sempor (9 desa). Di sisi lain, Pemkab Kebumen sendiri kewalahan memenuhi permohonan bantuan air yang setiap hari terus bertambah. Sebab, alokasi dana dari APBD jumlahnya sangat terbatas. Bupati Kebumen Rustriningsih mengatakan, pemkab sebenarnya sudah melakukan antisipasi karena ke-13 tersebut setiap tahun rutin kesulitan air. "Dropping air ke desa-desa kering sudah dilakukan sejak akhir Agustus lalu, dengan dana Rp 55 juta. Jumlah dana itu setara 846 tangki air, dengan volume masing-masing tangki 5.000 liter. Akan tetapi, dana tersebut masih kurang," ujarnya. Untuk menjamin agar dropping air bisa terus dilakukan sampai tiba musim hujan, Pemkab Kebumen juga mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng Rp 26 juta (409 tangki air). Surat permohonan Secara terpisah, Kepala Bagian Kesra Pemkab Kebumen, Ahmad Khusaeni menuturkan, bantuan air ke desa-desa kering tersebut berdasarkan surat permohonan dari aparat desa setempat. "Saat ini, pemkab konsentrasi melakukan dropping air bersih ke desa-desa kering itu," ujar Khusaeni. Kabag Humas Pemkab Kebumen Adi Nugroho mengemukakan, karena jumlah mobil tangki air terbatas, pengiriman bantuan disesuaikan dengan jadwal yang telah disusun. Setiap hari pemkab mengoperasikan empat unit mobil tangki air. Satu mobil tangki beroperasi dua rit per hari. Selain Kebumen, krisis air bersih juga dialami ribuan warga Kabupaten Cilacap. Bahkan, kekeringan itu semakin meluas. Tercatat ada 5.132 KK di enam kecamatan yang hanya mengandalkan bantuan air dari pemkab karena sumur-sumur mereka mengering. (A-99) Post Date : 12 September 2005 |