Warga Bengkalis Kesulitan Air Bersih

Sumber:riaupos.co - 26 Juni 2013
Kategori:Air Minum

Sebagian besar masyarakat Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis kembali mengeluhkan kondisi sumur  mereka yang mulai kering sejak dua minggu terakhir. 

Kondisi tersebut merupakan siklus tahunan ketika musim kemarau datang. Belum ada upaya kongkret yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.

Dua minggu terakhir, sejumlah warga terpaksa mengangkut air dari parit-parit yang masih mengalir, terutama Sungai Alam bagian Darat. 

Ada yang menggunakan jerigen 5 liter lalu disangkutkan di sepeda kayuh, ada pula yang menggunakan jerigen besar lalu diangkat dengan gerobak atau keranjang rotan.

”Air perigi (sumur, red) sudah mengering, kalaupun ada airnya sudah payau bahkan asin. Terkadang kami gunakan juga untuk kebutuhan mandi. Kalau untuk masak dan minum juga mencuci, biasanya kami angkut air dari darat. Dalam satu hari bisa berkali-kali kami angkut,” ungkap Ruslah (60) warga Desa Sungai Alam, Selasa (25/6).

Sebagian besar warga Sungai Alam yang tinggal di pesisir Selat Bengkalis, dipastikan mengalami kondisi tersebut setiap kali musim kemarau datang. Tidak hanya Sungai Alam, beberapa desa lain yang mengalami kasus yang sama.

Seperti warga Dusun Buyung dan Parit Lapis Desa Kembung Luar serta sebagian besar warga Desa Teluk Lancar, Kecamatan Bantan, saban tahun saat terjadi kemarau mereka mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

”Kondisi seperti ini terjadi sudah bertahun-tahun, bukan sekali dua kali masyarakat menjerit menyuarakan kepedihan dan berharap pemerintah membangun fasilitas air bersih, nyatanya sampai saat ini kondisi seperti masih saja terjadi,” keluh Sahuri warga Dusun Buyung Kembug Luar.

Kalaupun fasilitas air bersih seperti PDAM belum memungkinkan dibangun di daerah mereka, setidaknya kata Sahuri pemerintah membangun sumur bor. Untuk satu dusun, bisa dibangun tiga sampai 4 sumur bor, sehingga masyarakat tidak mandi air laut.

”Di daerah kami satu bulan saja tidak turun hujan, air di parit dan di sumur-sumur sudah asin rasanya. Jadi kami sangat-sangat bermohon agar pemerintah peduli dengan kondisi ini. Dengan kekuatan anggaran yang ada saat ini, rasanya tak sulit membangun tiga sampai empat buah sumur bor setiap dusun,” kata Sahuri lagi.

Terpisah, anggota DPRD asal Bantan, Sofyan baru-baru ini mengatakan, dirinya juga menerima keluhan sejumlah warga, terutama mereka yang tinggal di pesisir Selat Melaka.

”Kita sudah menghubungi salah satu SKPD untuk membangun sumur bor di Dusun Buyung,’’ jelasnya. 

”Kita turut prihatin dengan kondisi ini, apalagi sudah terjadi puluhan tahun. Mudah-mudahan ada solusi cepat dari pemerintah daerah,” harap Sofyan.



Post Date : 27 Juni 2013