KARAWANG, (PR).- Sekitar 70 persen drainase (saluran air) di Kab. Karawang mengalami kerusakan. Kondisinya sekarang semakin parah, akibat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.
Selain merusak drainase, jalan-jalan hotmix rusak karena air meresap hingga ke lapisan bawah jalan. Akibatnya, jalan mudah ambles jika dilewati kendaraan bertonasi tinggi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, Yet Dimyati, menjelaskan, genangan air yang masuk ke saluran pembuangan, tidak lagi terukur, sehingga air selalu menggenangi jalan setiap hujan tiba. Padahal, dalam kondisi normal endapan yang ada bisa langsung habis saat dibersihkan.
"Akibat cuaca ekstrem akhir-akhir ini, endapan semakin banyak karena belum sempat dikuras. Lalu, saat hujan lagi saluran menjadi dangkal dan genangan malah meluap ke jalan," katanya, ketika dihubungi, Selasa (5/10).
Yet mengatakan, pengurasan yang dilakukan terhadap drainase, menyebabkan genangan air permukaan bisa terukur. Akan tetapi, sejak terjadi cuaca ekstrem, pengurasan yang biasa dilakukan dirasakan percuma untuk mengukur genangan air. Endapan dalam saluran pembuang terus bertambah, sehingga air genangan di jalan meluap dan kembali menggenangi jalan.
Cuaca ekstrem juga mengakibatkan jalan-jalan hotmix di Kab. Karawang rusak parah. Yet menilai jalan hotmix tersebut akan mudah ambles, karena sering diterjang air hujan. Dia mengatakan, sifat jalan hotmix jauh berbeda dengan jalan rigid. "Pemeliharaan jalan hotmix itu lebih mahal," ujarnya.
Apabila sering terkena air, jalan hotmix akan ambles. Pasalnya, air tersebut akan meresap hingga lapisan terbawah jalan. Akibatnya, jalan menjadi lembek dan sangat rentan ambles. Berbeda dengan jalan hotmix, air yang mengenai jalan rigid justru lebih memperkuat jalan.
Anomali cuaca juga memperburuk akses jalan ke desa-desa. Dinas BMP Kab. Karawang menerima 15-20 pengaduan dari masyarakat Karawang soal kerusakan jalan desa tersebut. Kerusakan terparah terjadi di lima kecamatan di antaranya Cibuaya, Tirtajaya, Pakisjaya, Batujaya, dan Cilebar.
Untuk perbaikan, Pemkab Karawang mengirimkan bantuan berupa pasir dan batu dari program tanggap darurat. Dana yang dipersiapkan sebesar Rp 1,9 miliar yang diperuntukkan untuk 180 desa. (A-153)
Post Date : 06 Oktober 2010
|