Kesadaran Sanitasi Sehat Rendah

Sumber:Kompas - 03 September 2014
Kategori:Sanitasi
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi sanitasi lingkungan di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain di Asia. Hal ini karena lemahnya komitmen pimpinan pemerintahan dan rendahnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya sanitasi baik.

Direktur Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang juga Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Nasional Nugroho Tri Utomo mengemukakan hal itu, Selasa (2/9), dalam temu media di Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan, sebanyak 40,2 persen warga Indonesia belum mendapat akses sanitasi layak. Lalu, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013, baru 59,71 persen rumah tangga punya akses pada sanitasi layak berkelanjutan. Pada 2014, capaian itu ditargetkan naik menjadi 60,36 persen.

Nugroho mengatakan, tantangan terberat dalam menciptakan sanitasi baik dan akses air minum sehat adalah lemahnya komitmen pimpinan pemerintahan di semua lapisan. Akibatnya, Indonesia yang telah merdeka selama 69 tahun masih memiliki kondisi sanitasi buruk.

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi yang baik dan kesadaran terkait dampak buruk dari sanitasi jelek juga rendah. ”Kita ada di posisi keempat dari bawah negara di Asia yang kondisi sanitasinya jelek. Indonesia hanya lebih baik dari India, Timor Leste, dan Laos,” ujarnya.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Wilfried H Purba menjelaskan, upaya mewujudkan sanitasi baik terhambat perilaku sosial dan budaya. Hasil Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan di 97 kabupaten/kota 2012-2013 mencatat, hanya 50,5 persen penduduk terbiasa buang air besar aman dan sehat. Padahal, sanitasi bagus menurunkan angka penyakit akibat buruknya sanitasi dan kebersihan lingkungan. (ADH)


Post Date : 03 September 2014