|
Pemerintah Jepang dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) menawarkan kerja sama dengan Pemko Binjai di bidang pengelolaan sampah. Rencana kerjasama tersebut dibahas dalam kunjungan Walikota Binjai H M Idaham SH MSi,
kepada Konjen Jepang Yuji Hamada dan pihak JICA di Kantor Konsulat
Jenderal Jepang di Jalan Diponegoro No 18 Medan, Senin sore (24/2).
Tawaran kerjasama pengelolaan sampah melalui sistem
pengomposan dan daur ulang itu disambut baik Walikota HM Idaham. Dia
menilai program tersebut sangat positif untuk mendukung kota Binjai
sebagai kota hijau. Kepada pihak Jepang, Walikota Binjai memaparkan, saat ini pengelolaan sampah di Kota Binjai dilakukan secara semi sanitary landfill. Bantuan teknologi pengolahan sampah yang diberikan JICA Jepang nantinya akan dapat mengolah sampah menjadi energi sekaligus proyek kerja sama ini bisa menjadi pilot project di Sumatera Utara. Dilanjutkan Walikota, saat ini sampah yang dihasilkan warga Kota Binjai sebanyak 100 ton /hari, dan yang terangkut ke TPA hanya sekitar 60%. Saat ini lahan TPA yang ada seluas 30 hektare dan diperkirakan 10 tahun mendatang tidak akan dapat menampung sampah warga Kota Binjai. Karena itu direncanakan lahannya akan diperluas menjadi 50 hektare. Untuk merealisasikan rencana kerja sama tersebut, pihak JICA meminta Pemko Binjai untuk mempersiapkan sekaligus mengajukan proposal pada bulan Agustus 2014 dan diharapkan kerja sama terlaksana pada tahun 2015. Dalam pertemuan tersebut, Walikota Binjai didampingi oleh Kadis Pendidikan, Drs Dwi Anang Wibowo MPd, Staf Ahli Walikota bidang Pembangunan, H Amran SH MHum, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Drs Aspian MAP. Post Date : 27 Februari 2014 |