|
TULUNGAGUNG - Puluhan kepala keluarga (KK) Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, mengeluhkan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tidak lagi jernih. Selain keruh dan kotor, puluhan pelanggan ini dibuat gusar oleh aroma air yang tidak sedap. Akibatnya, selama dua hari warga terpaksa ”mengungsi” mengambil air ke sejumlah sumur tetangga. ”Kami tidak tahu kenapa air yang keluar kotor seperti itu. Hingga hari ini kondisi air juga tidak berubah,” kata salah satu warga Teguh Firmanto, 22, kemarin. Mutu air yang tidak layak konsumsi itu membuat warga kebingungan. Sebab, mereka tidak bisa melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). ”Jangankan dibuat untuk minum, dipakai untuk mencuci baju saja tidak layak,” tambah Teguh. Sementara, setiap bulan warga mengaku tidak pernah telat membayar abonemen. Karenanya mereka menuntut PDAM untuk segera mengembalikan mutu air sesuai standar kelayakan. ”Kami khawatir air yang keluar ini membuat gatal-gatal pada kulit. Sebab, selain kotor juga bau sekali,” papar Misiyah warga lainnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala PDAM cabang Ngunut Endro Widianto membenarkan jika telah terjadi masalah pada jaringan distribusi air. ”Awalnya ada batu dengan ukuran cukup besar menyumbat pipa milik PDAM yang berukuran dua dim. Ini yang membuat kotoran ikut tersedot masuk, sehingga pipa ini terpaksa dibongkar,” terangnya. Kendati demikian, Endro berani menjanjikan jika proses recovery itu tidak akan berjalan lama. ”Kami berani memastikan besok, kondisi air akan kembali normal,” pungkasnya. solichan arif Post Date : 10 April 2013 |