|
Banyak sekolah yang masih memiliki sanitasi dan sarana air bersih yang
kurang memadai. Padahal, sanitasi merupakan sarana penunjang pendidikan.
Tanpa sanitasi dan sarana air yang bersih membuat sekolah bisa
kesulitan mencetak murid-murid yang berprestasi. "Pendidikan merupakan nilai investasi terbesar yang dimiliki oleh setiap negara. Karena itu, demi menunjang mutu kualitas pendidikan yang baik, semua kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah juga harus diperhatikan, bukan hanya proses belajar mengajar saja," ujar Bupati Kudus H Mustofa saat meresmikan program sanitasi sekolah dan sumur resapan bersama Managing Director Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca N Mok, serta President Director Djarum Foundation Victor R. Hartono di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2013). Mustofa mengatakan, institusi pendidikan di Indonesia Indonesia masih kurang kesadaran tentang pentingnya sanitasi dan air bersih di sekolah. Di salah satu sekolah di Kudus, SMK Negeri 3 Kudus, diresmikanlah program sanitasi dan sumur resapan. Dengan program tersebut, ia berharap Kudus bisa menjadi percontohan untuk sekolah lain di Indonesia dalam meningkatkan kebersihan di sekolah. "Saya tentunya berharap, program ini dapat berharga bagi anak-anak kita di seluruh Indonesia. Bahwa program peningkatan pendidikan harus dimulai dari kelengkapan sarana prasarana yang melingkupi sanitasi dan penyediaan air bersih," ujarnya. Sejak awal tahun 2013, program pembangunan sanitasi dan air bersih sudah dilakukan serentak di tiga lokasi. Yakni SMK Negeri 3 Undaaan, Pesantren Manalul Huda Kalirejo, dan Masjid Karang Turi di Kecamatan Kaliwungu. Post Date : 18 Maret 2013 |