Satu lagi terobosan
dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk
'mengawinkan' dua program yakni Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
(PPSP) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Caranya dengan
mengimplementasikan PPSP melalui pilar-pilar STBM.
Dua kota telah dipilih
sebagai lokasi proyek percontohan tersebut yakni di Kota Lhokseumawe, Provinsi
Aceh (Kelurahan Pusong dan Kelurahan Tumpok Teungoh) dan Kota Cimahi, Provinsi
Jawa Barat (Kelurahan Cipageran & Kelurahan Citeureup).
Proyek percontohan ini secara umum bertujuan mendukung pencapaian target
nasional bidang sanitasi yang tertuang dalam RPJMN 2010 -2014 maupun Renstra
Kemenkes 2010-2014 serta terjadinya perubahan perilaku yang mengacu kepada lima
pilar STBM di Kabupaten/Kota PPSP.
Secara khusus, proyek percontohan ini bertujuan memunculkan kebutuhan
masyarakat laki-laki dan perempuan disertai dengan kemauan untuk berkontribusi
dalam pelaksanaan program sanitasi.
Adanya perencanaan tingkat masyarakat berdasarkan kepada perencanaan sanitasi
kabupaten/Kota (SSK) yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku higiene
dan sanitasi pada masyarakat yang mengacu kepada 5 pilar STBM sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan masyarakat.
Terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
pemerintah kabupaten/kota baik laki-laki dan perempuan mengenai kondisi dan
seriusnya masalah higiene dan sanitasi.
Adanya kegiatan peningkatan penyediaan sarana sanitasi tingkat rumah tangga
maupun komunal sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk implementasi kegiatan yang mendukung terjadinya perubahan
perilaku higiene dan sanitasi yang aman.
Membangun sinergi vertikal maupun horizontal dalam pembangunan sanitasi
permukiman.
Juga memaksimalkan kontribusi semua pihak dalam pembangunan sanitasi permukiman
mulai dari tingkat masyarakat, kelurahan, Kecamatan, Kabupaten , Provinsi dan
Pusat dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang layak baik tingkat
rumah tangga maupun komunal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Proyek percontohan ini sangat berbeda dengan program-program yang lain.
Perbedaan itu antara lain adanya tambahan perangkat yang dipergunakan yaitu:
Diagram apung bebas untuk memotivasi terjadinya perubahan perilaku dan four
pile sorting untuk menentukan tiga prioritas aksi. Penyusunan rencana kegiatan
masyarakat berdasarkan tiga prioritas aksi.
Post Date : 24 Juni 2013
|