7 Kelurahan di Solo Banjir

Sumber:Kompas - 06 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Solo, Kompas - Banjir di Kota Solo, Selasa (5/2), disebabkan curah hujan sangat deras dan meluapnya air Bengawan Solo. Banjir ini merendam ratusan rumah di Kelurahan Sangkrah, Semanggi, dan Joyosuran di Kecamatan Pasar Kliwon, Kelurahan Sewu, Jagalan, dan Pucangsawit di Kecamatan Jebres, serta Kelurahan Joyotakan di Kecamatan Serengan.

Daerah yang terkena banjir terletak di kiri kanan aliran anak Bengawan Solo. Ketinggian banjir sekitar 50-120 sentimeter. Air mulai masuk rumah warga pada Selasa dini hari setelah sejak Senin sore hujan deras mengguyur Kota Solo dan sekitarnya.

Pejabat Humas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Sukoco, mengatakan, pada saat banjir, kondisi tinggi muka air (TMA) di stasiun pengamat Jurug, Solo di bawah siaga I, yakni 8,5 meter. "Senin malam TMA di Jurug masih 8 meter, baru paginya pukul 09.00 naik menjadi 8,5 meter. Batas siaga I adalah 9 meter," katanya.

Ia mengatakan, air di Waduk Gajah Mungkur saat itu mencapai level siaga II, yakni 136,09 meter. Untuk itu, air dikeluarkan melalui spillway dengan kecepatan 200 meter kubik per detik ditambah keluaran air untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik sebesar 37,5 meter kubik per detik.

"Menurut instruksi Menteri Pekerjaan Umum, bila level air di atas 135,3 meter, air harus dilepas dengan melihat kondisi daerah di bawah waduk," ujar Sukoco.

Akibat banjir, warga tidak bisa beraktivitas seperti seharusnya. Ratusan siswa sekolah dasar terpaksa tak bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar karena sekolah mereka di SD Plalan I dan II, Joyotakan, Serengan, terkepung banjir.

Warga juga tidak bisa bekerja karena harus mengurus harta benda dan rumah yang terendam banjir, salah satunya, Mujiono, yang sehari- hari menjadi buruh lepas. Ia tidak bisa bekerja karena harus mengungsi bersama keluarganya.

"Warga di sini kebanyakan tukang batu, tukang becak, dan buruh. Kalau kami tidak bekerja, ya tidak dapat uang," katanya.

Untuk itu, warga berharap masalah banjir bisa ditanggulangi secepatnya. "Tolong tanggul dan talut segera diperbaiki agar warga aman dari banjir," kata Mujiono.

Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Kota Solo Purnomo Subagyo mengatakan, Pemkot Solo telah mengusulkan bantuan pompa air ke pemerintah pusat, memasukkan anggaran perbaikan drainase di APBD 2008, serta menyusun rencana relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai. "Sementara belum ada yang bisa kami lakukan karena dana belum cair dan bantuan belum turun," ujarnya. (eki)



Post Date : 06 Februari 2008