|
TRENGGALEK- Banjir bandang menerjang tujuh desa di wilayah Kecamatan Panggul, kemarin. Air bah yang melintasi Sungai Sendang itu mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum, seperti jembatan dan tanggul. Bahkan, ratusan rumah terendam air setinggi lebih dari 1,5 meter. Empat dari tujuh desa yang kebanjiran itu kondisinya lebih parah. Selain rumahnya tergenang banjir setinggi 1,5 meter, juga areal persawahan. Sehingga tanaman persawahan diperkirakan tidak bisa dipanen. Keempat desa itu di antaranya Desa Ngrencak, Wonocoyo, Nglebeng, dan Panggul. Sedang Desa Kertosono, Gayam, dan Bodek kondisinya tidak separah empat desa tersebut. Itu karena empat desa itu letaknya berada di pinggir Sungai Sendang tersebut. Beruntung dalam banjir tersebut tidak ada korban jiwa. Namun demikian, kerugian material mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, selain jembatan, tanggul, rumah, ratusan hektare lahan pertanian juga ikut terendam. Akibatnya petani pemilik lahan terancam gagal panen. Sebab, persawahan maupun kebun jagung terendam lebih dari lima jam lamanya. Suharto, kepala desa Panggul, Kecamatan Panggul, mengatakan, banjir bandang yang melanda beberapa desa di wilayahnya terjadi sekitar pukul 02.00. Saat itu, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Trenggalek diguyur hujan deras. Mendadak, debit air di Sungai Sendang, yang melintasi hampir seluruh desa di wilayah Kecamatan Panggul meluap. Diduga kuat, luapan air tersebut berasal dari air hujan yang berasal dari aliran sungai di Kecamatan Pule maupun Kecamatan Dongko, yang semuanya bermuara ke Sungai Sendang. Hanya dalam hitungan menit, terjadi luapan air yang semakin membesar. Air itupun mengalir deras di daerah yang letaknya lebih rendah. Bahkan, aliran yang deras menerjang apa saja yang menghalanginya. Seperti jembatan Gondoarum, yang menghubungkan antara Desa Ngrencak dan Desa Panggul. Jembatan sepanjang lebih dari 200 meter itupun ambrol dan sama sekali tidak bisa difungsikan lagi. Sebagian badan jembatan itu ikut hanyut dibawa banjir, Tidak hanya itu, banjir itupun juga menjebol dua tanggul di Desa Ngrencak dan Panggul. Selain menghancurkan fasilitas umum tersebut, air yang dini hari itu tingginya mencapai sekitar 1,5 meter itu juga merendam ratusan rumah. Untungnya, warga sempat menyelamatkan harta benda mereka. Walaupun seperti itu, beberapa warga ada juga yang belum sempat mengamankan harta benda mereka. Dan terpaksa mereka membiarkan segala perabotan rumahnya terendam air. Mereka bergegas membawa keluarga yang memiliki anak-anak kecil mengungsi ke rumah tetangganya. Tentu rumah tetangganya tak tidak terkena kebanjiran karena kondisinya tanahnya lebih tinggi. Banjir bah tersebut berlangsung sekitar enam jam. Air tersebut baru surut sekitar pukul 07.00. Setelah air surut, warga segera kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumahnya. (kar) Post Date : 12 November 2007 |