Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Jaya akan memanfaatkan 13 sungai dan waduk untuk menanggulani defisit
air baku karena kemarau terjadi di Jakarta. Sehingga pasokan air itu bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Direktur Utama PDAM Jaya, Sriwidayanto Kaderi, mengatakan proyek normalisasi
kali dan sungai yang dilakukan ole Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat
membantu proses penambahan air baku. Sehingga suplai air baku dari Waduk
Jatiluhur, Bogor, Jawa Barat dan Waduk Cisadane, Tangerang, akan bertambah.
"PAM Jaya harus dapat memanfaatkan sumber air setempat, misalnya 13 sungai
dan waduk atau situ," kata Sriwidayanto, Senin (29/9/2014).
Dia menjelaskan sungai dan kali yang bisa dimanfaatkan untuk bahan baku air hanya
empat, yakni Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kanal Banjir Barat (KBB) dan ke
depannya adalah Kali Sekretaris.
Untuk sungai dan kali yang lain perlu ada kajian yang lebih dalam. "Selain
dari sungai dan waduk, kami harus tetap menjaga suplai air baku dari Jatiluhur
dan Cisadane," Sriwidayanto.
Sementara itu, Kepala Humas PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Meyritha Maryanie,
mengatakan pada tahun 2016 pihaknya akan membangun Instalasi Pengolahan Air
(IPA) di sekitar Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mengambil air baku di Kali Pesanggrahan.
Post Date : 30 September 2014
|