7.550 Warga Mengungsi

Sumber:Kompas - 01 April 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Meulaboh, Kompas - Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, hingga Kamis (31/3), membuat sekitar 7.550 warga di delapan kecamatan mengungsi. Banjir yang menggenangi 100 desa sejak Selasa (29/3) malam itu disebabkan meluapnya sejumlah sungai besar, terutama Sungai Woyla dan Sungai Pante.

Di Magelang, Jawa Tengah, (Jateng), banjir lahar dingin yang terus terjadi pasca-erupsi Merapi, Desember 2010, Rabu (30/3) pukul 18.37, mengakibatkan satu dari dua lajur jembatan Kali Pabelan di daerah Prumpung, runtuh. Jembatan yang runtuh adalah jembatan lama arah Yogyakarta-Magelang.

Bencana alam juga masih terus melanda daerah lain. Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sembilan desa hingga kemarin masih terendam luapan Kali Lamong. Sementara di Nusa Tenggara Timur (NTT), meskipun banjir di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, kemarin mulai surut, warga dua desa masih mengungsi. Sebagian besar rumah mereka telah hancur atau tidak layak tinggal lagi.

Sebanyak 12 desa di Belu, juga terancam terisolasi akibat longsor di 10 titik jalan sepanjang 67 kilometer. Lokasi longsor berada di antara Atambua-Lamaknen-Lamaknen Selatan.

Delapan kecamatan di Aceh Barat yang dilanda banjir adalah Pante Ceureumen, Woyla Timur, Woyla Barat, Arongan Lambalek, Johan Pahlawan, Meurebo, dan Panton Reue. Woyla Timur dan Woyla Barat, serta Arongan Lambalek adalah wilayah yang paling parah dilanda banjir. Pada Kamis kemarin, ketinggian masih berkisar setengah meter hingga satu setengah meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, HT Ahmad Dadek, mengungkapkan, para pengungsi tersebar di beberapa lokasi. Sebagian besar tinggal di meunasah yang aman dari banjir. ”Kamis pagi, banyak yang pulang ke rumah untuk bersih-bersih. Namun mereka harus waspada. Kalau hujan deras turun lagi, dikhawatirkan banjir kembali datang,” kata Ahmad.

Meskipun jumlah pengungsi diperkirakan sekitar 7.550 jiwa, warga yang terperangkap banjir diperkirakan 25.000 orang. Sebagian besar tetap tinggal di rumahnya.

Di Gresik, Jawa Timur, banjir akibat meluapnya Kali Lamong membuat 150 keluarga di Dusun Gorekan Kidul, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, hingga Kamis masih mengungsi. Ketinggian air di perkampungan masih satu meter, sehingga warga juga mengungsikan ternak mereka ke tanggul. Kepala Desa Cermenlerek, Sukardi, menjelaskan, tanggul sepanjang 4 meter di Dusun Gorekan Kidul yang jebol belum ditangani.

Segera diganti

Jalur jembatan Kali Pabelan, di Kabupaten Magelang, yang runtuh akan segera diganti. Budi Sudirman, Pejabat Pembuat Komitmen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Jateng mengatakan, pembangunan kembali jembatan sepanjang 36 meter (runtuh 18 meter) dengan lebar 8 meter, diperkirakan selesai dalam sebulan.

Bupati Sleman, DI Yogyakarta, Sri Purnomo, menyebutkan, banjir lahar dingin di DIY antara lain merusak 142 rumah, dengan kerugian di daerah aliran

Kali Gendol dan Kali Opak di DIY sekitar Rp 92,87 miliar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) DIY memprediksi jumlah material vulkanik Merapi di daerah hulu masih sekitar 70 persen, dari total 130-an juta meter kubik. (han/aci/kor/egi/abk)



Post Date : 01 April 2011