7.400 Rumah Terlayani Sistem Penyediaan Air Minum Baron

Sumber:Kompas - 15 Oktober 2009
Kategori:Air Minum

Gunung Kidul, Kompas - Sebanyak 7.400 rumah di empat kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah mendapat sambungan air minum yang nilai investasi proyeknya paling besar di Indonesia ini. Sistem Penyediaan Air Minum Baron di Pantai Baron, Gunung Kidul, yang sudah dua tahun dioperasikan itu diresmikan Rabu (13/10).

Dengan kapasitas hingga 19.000 sambungan rumah, sistem penyediaan air minum (SPAM) Baron masih mampu menyediakan 11.000 sambungan lagi. Namun, untuk mengejar target itu tidak mudah karena penyambungan instalasi dibebankan kepada warga. Tarif juga harus dinaikkan agar biaya operasional tertutupi.

Saat ini biaya yang harus dibayar masyarakat Rp 3.000 per meter kubik. Padahal, biaya operasional SPAM Rp 3.750 per meter kubik. Biaya operasional untuk listrik Rp 140 juta per bulan selama ini ditanggung Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

”Kemudahan akses air dan harga air yang tetap murah seharusnya dapat dipahami masyarakat bahwa kenaikan tarif memang sudah sewajarnya. Kenaikan tarif perlu dijalankan, tetapi akan bertahap sehingga masyarakat cukup siap,” ujar Bupati Gunung Kidul Suharto dalam peresmian SPAM Baron.

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, tarif Rp 3.750 per meter kubik sebenarnya masih murah. ”Memakai air sebaiknya seperlunya. Jika dalam sebulan satu rumah butuh 10 meter kubik air, biayanya hanya Rp 37.500. Bandingkan jika masyarakat masih beli air tangki karena sebulan bisa sekitar Rp 200.000, bahkan lebih,” katanya.

Sejumlah masyarakat juga berharap pemerintah daerah membantu membebaskan biaya pemasangan instalasi dari penampungan ke rumah. ”Selain itu perlu dicari solusi agar rumah yang topografinya lebih tinggi dari penampungan bisa mendapat air,” ujar Subani, Kepala Dusun Rejosari, Kecamatan Tanjungsari.

Kredit bank

Terkait pemasangan instalasi ke rumah, Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono berharap perbankan bisa mengucurkan kredit. Walau hanya ratusan ribu rupiah, biaya memasang instalasi tetap memberatkan sebagian warga.

SPAM Baron dibangun dengan dana hibah Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) Rp 78,89 miliar dan APBD DI Yogyakart Rp 7 miliar. Sebanyak 7.400 sambungan yang terpasang saat ini mencakup sejumlah desa di Kecamatan Tanjungsari, Panggang, Paliyan, dan Saptosari.

SPAM menerapkan teknologi pasir lambat, teknologi nonkimia. Sungai bawah tanah yang menjadi sumber air berada di tepi Pantai Baron dengan kedalaman 39 meter dari permukaan tanah. Air dipompa ke atas, lalu dilakukan lagi tujuh kali pemompaan ke atas untuk menjangkau daerah yang lebih tinggi. (pra)



Post Date : 15 Oktober 2009