|
Pemerintah Australia melalui INDII (Indonesia Infrastrukture Initiati) melakukan kerjasama di bidang sanitasi tentang pembuangan limbah domestik yang dilakukan melalui program sAIIG (Australia-Indonesia Insfrastructure Grants For Sanitation). Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat Gresik agar tidak sembarangan membuang limbah domestik seperti tinja dan air kencing, sehingga bisa berakibat mencemari lingkungan. Menurut Deputy Director INDII, Jeff Bost, pada tahun 2014, program kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia melalui proyek INDII dengan membangun sarana sanitasi terpusat untuk 3.750 KK (kepala keluarga) atau SR (sambungan rumah tangga) di Gresik. “Kerjasama seperti itu untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat betapa pentingnya mengelola sanitasi agar bisa tertata dengan baik dan tidak mencemari lingkungan,” kata Jeff Bost kepada wartawan saat work shop di Ruang Graeta Eka Praja, Selasa (11/10/2014). Bost menjelaskan, program Australia-Indonesia Insfrastructure Grants For Sanitation (sAIIG) adalah program hibah berbasis kinerja senilai 40 juta dolar Australia yang diberikan kepada 43 Pemerintah Daerah di Indonesia. “Untuk di Kabupaten Gresik program ini berhasil membangun 3.750 sambungan sarana sanitasi pembuangan limbah domestik,” jelasnya. Sementara Kepala DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, Ir Bambang Isdianto mengatakan, pihaknya telah membangun sarana sanitasi pengolahan air limbah rumah tangga secara terpusat di wilayah permukiman. Sesuai arahan dan rencana target program tersebut yaitu 3.750 sambungan keluarga/rumah. “Sarana tersebut dibangun di beberapa tempat di Kecamatan Kebomas, yaitu di Kelurahan Karangkiring, Desa Dahanrejo, dan Desa Randuagung,” katanya. Post Date : 12 November 2014 |