|
PURBALINGGA-Hingga akhir Agustus ini 69 desa di Kabupaten Purbalingga mengajukan permintaan air bersih kepada PDAM. Kekeringan mengakibatkan sumur warga di desa-desa itu tidak bisa digunakan lagi, sehingga terpaksa harus didrop air bersih. Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Purbalingga, Titin Kusriati, Senin (27/8), mengatakan dari jumlah tersebut hampir seluruhnya merupakan desa-desa yang memang selama ini dianggap rawan kekeringan. Dia juga pernah menjelaskan, di wilayah Purbalingga ada sekitar 77 desa yang dianggap rawan kekeringan. Namun dari jumlah tersebut 69 desa telah mengajukan bantuan ke PDAM. Jumlah ini kemungkinan juga akan bertambah, mengingat musim kemarau masih terus berlangsung. 342 Tangki Hingga Minggu (26/8) lalu, PDAM telah mengirimkan air bersih 342 tangki pada 13 kecamatan. Masih adanya desa yang biasa didrop air namun belum mengajukan bantuan, kemungkinan disebabkan kekeringan belum begitu dirasakan oleh warga. Seperti yang terjadi di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon. Warga desa ini belum mengajukan permintaan air bersih, padahal pada tahun-tahun sebelumnya menjadi langganan kekurangan air bersih. Kepala Desa Muntang, Mujahidin mengatakan, kekeringan baru dirasakan warga di wilayah Kadus II. Sedangkan Kadus I belum terasa. Tahun lalu, dalam sehari desa ini mendapat pasokan air bersih sebanyak 3 tangki dalam jangka waktu dua hari. Ia menjelaskan, kemungkinan permintaan air bersih bagi 430 KK di desa ini baru akan dilakukan sekitar setengah bulan lagi. Pada saat tersebut diperkirakan terjadi puncak kekeringan.(wan-29) Post Date : 28 Agustus 2007 |