MENJADI wilayah langganan banjir, Kelurahan Jatibeningbaru
dan Jatibening harus banyak memiliki sumur resapan. Tak hanya untuk mencegah
banjir, sumur resapan juga memiliki segudang fungsi lain.
Yakni,
megurangi erosi tanah, menanggulangi kekurangan air bersih, mempertahankan
tinggi muka air tanah dan mencegah penurunan tanah. Demikian dikatakan Dosen
Fakultas Teknik Universita Trisakti Diana saat melakukan sosialisasi di aula
Kelurahan Jatibeningbaru, kemarin.
Ya,
dua kelurahan itu sengaja menghadirkan pakar lingkungan dari Trisakti untuk
membantu warga mengatasi banjir lewat pembuatan sumur resapan. ”Sehingga
apabila hal ini bisa diterapkan setiap rumah ada satu sumur resapan dan
drainase, maka akan efektif mengurangi banjir,” beber Diana sembari
mengatakan akan melibatkan mahasiswa saat melakukan praktek pembuatan sumur
resepan.
Sementara
itu, Ketua RT 11/05, Ari menjelaskan memang wilayahnya menjadi langganan banjir
setiap tahunnya. Setiap banjir, kata dia, ketinggian air hingga mencapai atap
rumah.
”Ya
memang adanya sosialilsasi ini awalnya ketua RW 5 yang mengajak dosen
Universitas Trisakti untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana
untuk bisa menanggulangi masalah banjir di wilayah kami,” jelasnya.
Sementara
itu Lurah Kusnadi mengatakan, ”Ya, memang dengan adanya sosialisasi ini semoga
banjir yang biasa menggenangi empat titik di Jatibeningbaru bisa berkurang.
Tentunya dalam hal ini pihak Pemkot juga harus bisa mendukung untuk normalisasi
saluran.”
Post Date : 28 Februari 2014
|