|
GRESIK – Bencana banjir hingga kemarin masih menggenangi sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Jawa Timur banjir dari luapan air Sungai Bengawan Solo bergeser dari Bojonegoro mengarah ke Kabupaten Lamongan dan Gresik. Ketinggian air di dua wilayah ini mencapai 1 meter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Dari data yang dikumpulkan, air luapan Bengawan Solo merendam 14 desa di empat kecamatan di Lamongan. Sedangkan di Kabupaten Gresik ada 16 desa yang tersebar di tiga kecamatan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, jumlah rumah tergenang mencapai 1.304 unit dengan 2.462 keluarga. Ketinggian air yang masuk rumah antara 5–50 sentimeter. Di Kecamatan Laren ada sembilan desa dengan 613 rumah terendam di antaranya Desa Plangwot, Laren, Pesanggrahan, Centini, Mojoasem, Keduyung, Bulutigo, Durikulon, dan Desa Siser. Di Kecamatan Babat ada tiga desa/kelurahan dengan 685 rumah terendam. Di antaranya Desa Truni, Kelurahan Babat dan Banaran. Sedangkan di Kecamatan Maduran, Desa Gedangan yang terendam. Terakhir Kecamatan Karangbinangun dengan Desa Bogobabadan terendam. “Secara keseluruhan air mulai surut. Air bergeser ke wilayah Gresik,” ujar Kepala Bagian Humas Setkab Lamongan M Zamroni. Banjir luapan air Bengawan Solo juga merendam beberapa sekolah sehingga sekolah tersebut meliburkan siswanya. Di antaranya SDN Truni Kecamatan Babat yang total meliburkan siswanya. “Karena air masuk ke kelas, kelas 1 hingga kelas 5 siswanya kami pulangkan,” ujar Kepala SDN Truni Sudarsono. Sementara itu, air Bengawan Solo juga merendam tiga kecamatan di Gresik. Berdasar data yang dikumpulkan KORAN SINDO, air merendam 137 rumah di tujuh desa wilayah Kecamatan Dukun. Sementara di Kecamatan Bungah ada enam desa yang terendam air dengan ketinggian 50 sentimeter yaitu Desa Bungah, Bedanten, Sukorejo, Sidomukti, Melirang dan Desa Mojopurogede. Kondisi terparah di Desa Bungah yang sudah merendam 260 rumah. Sementara banjir luapan Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro menimbulkan kerugian hingga Rp14 miliar. Kerugian itu meliputi kerusakan rumah, jalan, jembatan, sekolah, hilangnya ternak, dan kerusakan tanaman pertanian. Banjir luapan Bengawan Solo melanda 119 desa dan kelurahan di 15 kecamatan yakni Kasiman, Kalitidu, Dander, Kapas, Margomulyo, Ngraho, Malo, Padangan, Kanor, Bojonegoro, Baureno, Balen, Trucuk, Gayam, dan Sumberejo. Di Jawa Tengah banjir yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Ketinggian air yang merendam ribuan rumah maupun lahan pertanian warga di Kecamatan Mijen, Kamis (11/4) petang justru malah kian naik sekitar 20 sentimeter dari dua hari sebelumnya. Ini seiring hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Ketinggian air hingga tadi malam antara 2 – 3,2 meter. Parahnya lagi, banjir kian meluas. Kamis (11/4) petang air banjir juga merendam ratusan rumah warga Desa Jungsemi, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Tak hanya itu, air banjir juga berpotensi masuk lahan pertanian maupun permukiman warga di Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Kemarin tanggul Sungai Welahan Drain (SWD) 1 sudah mulai rembes. Di Kalimantan Selatan sejumlah sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sejak Selasa (9/4) terpaksa meliburkan muridnya lantaran musibah banjir. Sementara di Sumatera Barat, BPBD setempat menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam banjir gelombang pasang yang terjadi di empat kecamatan di Kepulauan Mentawai. ashadi ik/ muhammad roqib/ muhammad oliez/ ant Post Date : 12 April 2013 |