|
Sebanyak dua ribu orang pemulung direkrut Pemprov DKI Jakarta untuk ikut membersihkan sampah dari Kali Ciliwung. Kehadiran para pemulung itu, diharapkan dapat mengatasi masalah sampah yang ada di 13 sungai membelah Ibu Kota Jakarta.
"Ribuan pemulung dan masyarakat yang sebagian besar yang tinggal di bantaran daerah aliran sungai, mereka ikut membantu penanganan sampah dari 13 sungai melintasi wilayah Jakarta. Hal itu adalah salah satu upaya penanganan masalah banjir yang kerap melanda Jakarta," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas, di Balai Kota DKI, Senin (1/12/2014).
Tyas sapaan akrab Saptastri Ediningtyas mengutarakan, perekrutan pemulung dan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk menjadi petugas pengangkut sampah kali sudah dilakukan sejak April 2013 sampai sekarang. Mereka diberikan upah sebesar upah minimum provinsi (UMP) pekerja DKI Jakarta sebesar Rp2,4 juta."Jumlah detailnya saya enggak hafal. Tapi ada 2.000-an orang yang kita rekrut dan sebagian besar terdapat pemulung," terang Tyas.
Dia menjelaskan, semua saluran dan 13 sungai sudah mulai dibersihkan. Seperti Kali Ciliwung dan Kali Krukut. Sebab itu, efeknya adalah kondisi sungai sudah terbebas dari sampah yang dahulu berserakan dan berbentuk gundukan dimana-mana. "Sungai dan saluran penghubung sekarang sudah mulai bersih. Jadi upaya penanggulangan musibah banjir juga terus dilakukan Dinas Kebersihan DKI," ujar Tyas.
Dia menjelaskan, semenjak integrasi penanganan sampah di sungai sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari Dinas Kebersihan DKI. Yang tadinya berawal menjadi tugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. "Mulai April 2013 sampai sekarang terus dilakukan pengerjaan pembersihan sampah di kali dan sungai," terang Tyas.
Selain itu, lanjutnya, semenjak ada Peraturan Gubernur Nomor 215/2012 tentang Integrasi dan Optimalisasi Penanganan Sampah, maka penanganan sampah di sungai sudah bisa kita tanggulangi.
Post Date : 01 Desember 2014 |