|
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak untuk masyarakat Desa
Benjina, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru. Pasalnya, disaat
musim kemarau seperti saat ini, warga yang ada di desa tersebut
kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Kalaupun, ada yang mereka peroleh, terpaksa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. “Di desa ini, kalau tiba musim kemarau seperti ini kami kesulitan mendapatkan air bersih. Hanya untuk mendapatkan air bersih kami harus jalan ke hutan sekitar 2-3 kilometer untuk pikul air,” tandas Yopy, warga desa itu kepada koran ini via selulernya, kemarin. Menurutnya, untuk menjangkau lokasi air bersih sangat jauh. Olehnya itu kemampuan warga hanya bisa membawa 10-20 liter air bersih. “Air sebanyak 10-20 Liter itu dapat kami gunakan selama tiga hari. Sementara untuk mandi, cuci dan kakus kami gunakan air seadanya di dekat kampung yang tak layak minum,” katanya. Dia menjelaskan, terkait persoalan ini, pemerintah desa telah mengusulkan kepada Pemkab Aru. Namun belum juga direspons. “Meskipun pemerintah desa sudah usulkan untuk persoalan Air bersih diperhatikan namun hingga kini, usulan kami belum juga direpons untuk direalisasikan. Di DPRD pun juga sama,” ujarnya. Ia menambahkan, kalau kondisi tersebut bukan hanya dialamai masyarakat Desa Benjina. Namun juga dirasakan beberapa desa lain di kepulauan tersebut. ‘’Rata-rata yang hidup di daerah bebatuan sangat kesulitan mendapatkan air bersih, seperti Desa Karey, Desa Jorang, Desa Gomar Meti, Gomar Sungai di Wilayah Kecamatan Aru Selatan Timur,’’ pungkasnya.Post Date : 26 Februari 2014 |