|
Sebanyak 24 desa/kelurahan di Jepara akan mendapatkan program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM) Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) 2013. Program itu adalah untuk penanganan sanitasi limbah domestik agar tersedia sistem sanitasi komunal yang berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Kabid Prasbangwil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jepara, Suyono menerangkan, Pemkab Jepara menargetkan penanganan sanitasi sebanyak 82 lokasi hingga 2014. Pada 2011 dan 2012 sudah berjalan sebanyak 40 lokasi. Untuk tahun ini ditempatkan untuk 24 lokasi, kemudian pada 2014 sebanyak 16 lokasi. ''Kami berharap semua target ini dapat terealisasi tahun depan,'' katanya. Dia menambahkan, pada tahun sebelumnya, kebanyakan masyarakat membangun sarana mandi, cuci, kakus (MCK) di lokasi rawan sanitasi. Untuk tahun ini, direkomendasikan untuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Komunal di masing-masing daerah. Menurut Suyono, dengan teknologi IPAL Komunal, lima hingga sepuluh tahun ke depan, masyarakat sudah dapat membuat MCK di rumah masing-masing dan tinggal menyalurkan ke bak penampungan yang sudah disediakan. ''Sasarannya adalah lokasi yang telah menerima minimal tiga kali siklus kegiatan PNPM Perkotaan dan memilki permasalahan sanitasi,'' jelasnya. Lebih detail, 24 lokasi SPBM 2013 itu tersebar di tujuh kecamatan. Rinciannya, sebanyak empat desa/kelurahan di Kecamatan Kota, empat desa/kelurahan di Tahunan, dua desa di Pecangaan, dua desa di Kalinyamatan, tiga desa di Mlonggo, lima desa di Pakis Aji, dan lima desa di Welahan. ''Guna memenuhi seluruh berkas dan administrasi masing-masing desa akan didampingi tiga tenaga fasilitator,'' ucap Suyono. Sementara itu, Koordinator Fasilitator SPBM Usri 2013, Farid Rochman mengatakan, ada tiga konsentrasi yang akan digulirkan dalam program SPMB USRI ke desa dampingan. Post Date : 01 Mei 2013 |