|
Melihat tumpukan sampah yang ada di belantara Kali Ciliwung, membuat warga Jakarta beranggapan kalau kali itu sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Tapi, siapa yang menyangka, di tangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sampah-sampah itu bisa dijadikan sesuatu yang berguna untuk masyarakat sekitar. Menurut Letkol Infantri, WA Asintel Danjen Kopassus, I Gusti Putu Danikarya, setiap Jumat dia bersama anggota rutin menjalankan program yang dinamakan 'Green, Clean, and Healthy'. Program ini tak lain adalah memunguti sampah yang lalu lalang di Kali Ciliwung. Sampah-sampah yang didapat, dikumpulkan, lalu dipisahkan sesuai jenisnya. "Sampah organik dan non-organik dipisah. Kalau organik dijadikan pupuk, sedangkan non-organik nanti didaur ulang, lalu dijual," ungkap Dani kepada Liputan6.com, Selasa (14/5/2013). Paling banyak sampah non organik yang sering ditemukan adalah plastik dan styrofoam. Foto 1. Sampah yang dipunguti dipilah-pilah Foto 2. Membuat pupuk dari sampah organik di Ciliwung
Foto 3. Alat penyaring sampah
Post Date : 15 Mei 2013 |