Sampah biasanya identik dengan kotor dan sumber
penyakit. Namun, lain halnya dengan warga Kota Malang, Jawa Timur, ini.
Mereka malah menggunakan sampah untuk berobat.
Setiap akhir pekan puluhan warga datang ke
sejumlah klinik di Kota Malang dengan membawa sampah berupa botol
plastik, kardus, dan kertas. Sampah itu mereka tukarkan dengan kartu asuransi
sampah untuk berobat gratis di Klinik Asuransi Sampah.
Paling tidak, ada lima klinik di
Kota Malang yang menerapkan sistem dengan menukarkan sampah dengan kartu
asuransi ini. Adalah Gamal Albinsaid, seorang dokter muda yang mencetuskan
program asuransi sampah ini. Dokter berusia 24 tahun itu membentuk program
asuransi sampah sejak 2010.
"Warga cukup menyerahkan sampahnya kepada
Klinik dan mereka bisa menikmati berbagai fasilitas pelayanan kesehatan
primer," kata Gamal.
Gamal menjelaskan sampah yang dibawa dapat berupa
sampah kering atau apa saja yang dapat didaur ulang. Sampah itu dihargai
Rp10.000. Klinik Asuransi Sampah memberikan pelayanan kesehatan berupa
pemeriksaan dokter, gula darah, periksa tensi darah dan pemberian obat.
"Mereka tidak hanya bisa berobat namun juga
mendapatkan penyuluhan untuk mencegah penyakit dan juga rehabilitasi bagi
mereka yang baru sembuh dari sakit," ujar Gamal.
Keberadaan klinik asuransi sampah tidak hanya
membantu meringankan finansial warga sekitar. Namun juga membuat kebersihan
lingkungan tetap terjaga.
Melihat keberhasilan klinik Asuransi sampah, Gamal
berambisi untuk menerapkan sistem pembayaran sampah ini ke klinik lainnya di Indonesia.
(BBC)
Post Date : 30 Januari 2014
|