|
Batulicin, BPost Puluhan nenek antre sembako di antara sekitar seratus korban banjir di halaman Masjid Miftahul Jannah Desa Sebamban Lama Kecamatan Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (13/6) sore. Mereka mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah karena pemukiman mereka dilanda banjir sejak Senin. Ratusan warga di tiga desa yakni Sebamban Lama, Sebamban Baru dan Sungai Dua Laut harus mengungsi ke tempat keluarga yang berada di dataran lebih tinggi. Sebanyak 160 rumah di sekitar Sungai Loban terendam. Bupati Zairullah Azhar ketika berdoa bersama warga di Masjid Miftahul Jannah, kemarin, terlihat meneteskan air mata. Dia sedih melihat warganya kebanjiran. Tiga rumah di Desa Sungai Dua Laut rusak diterpa banjir. "Rumah saya yang rusak di bagian dapur. Untung arusnya tidak deras," ujar Nor Jaitun, warga setempat. Berdasarkan data kecamatan, 645 jiwa sementara ini terpaksa mengungsi sampai air betul-betul surut. Banjir merendam 121 rumah yang dihuni 477 jiwa di Desa Sebamban Baru. Tigapuluh enam rumah 156 jiwa di Sebamban Lama dan tiga rumah 12 jiwa di Desa Sungai Dua Laut. Banjir sebelumnya merusak jalur poros selatan di wilayah Batulicin sepanjang 40 meter dengan ketinggian air mencapai satu meter. Kondisi ini sempat menimbulkan kemacetan kendaraan yang akan melintas, namun bisa diatasi setelah dilakukan penimbunan. Untuk menghindari kejadian serupa, Pelaksana harian Kepala Dinas Pemukiman Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Tanbu Jibar Supawi mengusulkan di kawasan itu ditambah satu jembatan. "Untuk badan jalan yang ambrol itu perlu dibuat gorong-gorong baru sehingga arus air dari atas bisa lebih deras ke Sungai Sebamban," kata Supawi via telepon, kemarin. Di tempat terpisah Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel HM Arsyadie mengatakan untuk mengantisipasi macetnya lalu lintas antara Sungai Loban dan Sebamban, pihaknya sudah mengirim tiga truk pasir untuk menguruknya. Perbaikan segera tidak mungkin dilakukan mengingat tingginya air. Ketika ditanya kapan jalan negara tersebut diperbaiki, Arsyadie mengatakan saat ini tim teknis dari instansinya melakukan pengecekan ke lapangan. Setelah itu baru bisa diketahui tingkat keparahannya, berikut anggaran yang dibutuhkan. Selain jalan dan rumah, 550 hektare tambak di daerah itu rusak. Menurut Camat Sungai Loban Arif A Kasim, tambak yang rusak di Sebamban Lama 426 hektare, Sebamban Baru 124,5 hektare. "Dari jumlah itu, hanya 10 persen yang bisa diselamatkan," jelasnya. Dari Satkorlak Tanbu, disalurkan 3,4 ton beras, mi instan 1.700 bungkus, minyak goreng 340 liter, kecap manis 510 botol, sambal 510 botol, sarden 340 kaleng, dan air kemasan 30 dos. dhs/mdn/coi Post Date : 14 Juni 2006 |