|
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melakukan langkah tanggap darurat terhadap ruas jalan nasional Bireun-Takengon yang rusak akibat gempa Aceh. “Kondisi ruas jalan tersebut tertutup longsoran pada beberapa titik seperti Sta 91+800, Sta 94+000 dan Sta 82+100,”kata Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan, Taufik Widjojono,kemarin. Menurut dia, sebagian longsoran hanya menutupi bahu jalan. Namun ada juga dua titik yang menutupi hingga badan jalan yaitu pada Sta 68+000.Selain longsoran tanah pada ruas jalan Bireun-Takengon juga ada yang tertutupi pohon akibat gempa. Bahkan pada Sta. 79+900 oprit jembatannya turun dan aspalnya mengalami patahan. Kementerian PU langsung melakukan upaya tanggap darurat dengan mengerahkan loader dan alat bantu lainnya sejak dini hari kemarin. Namun upaya tanggap darurat sempat terganggu oleh kondisi gelap gulita akibat padamnya listrik di sebagian Aceh. “Pekerjaan sempat dihentikan karena situasi gelap dan ditakutkan longsoran susulan yang tidak bisa di prediksi.pagi hari kita lakukan kembali penggeseran material longsor,” jelasnya. Taufik juga menerangkan, kepanikan warga yang terus meningkat akibat masih terjadinya gempa susulan berakibat lalu lintas kendaraan di jalan nasional Aceh tersebut sangat padat. Situasi ini membuat para petugas lapangan Kementerian PU kesulitan mengakses ruas jalan yang akan ditangani. Selain penanganan jalan yang rusak, Kementerian PU bersama Dinas Cipta Karya setempat telah mengoperasikan dua mobil tangki air bersih untuk keperluan para korban gempa. Suplai air bersih tersebut untuk melayani tiga lokasi pengungsi yaitu rumah sakit, pengungsi di Kecamatan Pondok Baru dan pengungsi di Kecamatan Ketol. Jumlah pengungsi di ketiga lokasi tersebut mencapai 2.100 orang. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tambahan, Kementerian PU juga segera memasok 16 buah hidran umum yang telah diberangkatkan dari Medan, Sumatera Utara.
Post Date : 04 Juli 2013 |