|
Kondisi SD Negeri 112238 di kebun kelapa sawit PT Indo Sepadan Jaya
untuk proses belajar dirasakan kurang nyaman, karena di sekolah ini
tidak memiliki sumber air bersih dan WC tidak layak pakai.
Para guru dan murid SD ini, hanya mengharapkan air parit atau bondar untuk kepentingan buang air besar dan kecil. Bila musim kemarau, mereka kesulitan air. Apalagi WC yang ada hanya 2 pintu, satu untuk guru dan satu murid itupun dinding dan kondisinya sudah tidak layak pakai dan jorok. Kepala Sekolah, T.Br. Simorangkir kepada Analisa, Rabu(7/5) mengatakan, masalah itu membuat kurang nyamannya proses belajar mengajar di sekolah ini. Jumlah murid 200 orang, mayoritas dari perkebunan PT Indo Sepadan Jaya sekitar 90 persen, sedang 10persen dari anak kelompok tani sekitarnya. Sekolah ini hanya memiliki 3 guru berstatus PNS, 1 guru olahraga,1 guru kelas dan guru kepala, 7 orang guru honor. Dia memohon agar diefiseinsikan proses belajar mengajar dengan menambah guru PNS yang sudah disertifikasi, namun bila ada penempatan guru PNS mereka hanya bertahan 6 bulan kemudian pindah, sehingga untuk kedepannya sulit secara eksis membina kemajuan sekolah. Simorangkir mengharapkan, agar pihak PT.Indo Sepadan Jaya turut berpartisipasi mengusulkan agar dana CSR perusahaan dialokasikan ke sekolah ini. Karena bangunan sekolah juga berada di lokasi perusahaan mereka. “Masalah ini sangat diharapkan, apalagi setiap keluar dana CSR pasti ke desa yang lain kita tidak pernah terdaftar dan mendapatkannya,” katanya.
Tahun ajaran mendatang dia mohon pada pihak perusahaan melalui Tanoto
Faundation, supaya dapat memberikan dana merehab WC dan membantu
memberi air bersih untuk kebutuhan kesehatan serta kebersihan para murid
dan guru, ujarnya. Post Date : 08 Mei 2014 |