|
Agar masyarakat dapat memperoleh air sehat serta lingkungan yang bersih pada musim kemarau untuk digunakan sehari-hari dan layak konsumsi, Wakil Gubernur Ir.Suryadi Saman, Msc kemarin pagi pukul 09.30 WIB, Jumat (25/6) membuka Lokakarya Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di gedung Panti Wangka. Dalam lokakarya yang dihadiri 32 orang peserta dari instansi terkait seperti Bappenas, Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Dinas Kesehatan, Bappeda dan Keuangan, diharapkan PDAM dapat menyuplai air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Seperti dinyatakan salah seorang peserta dari Sungailiat menceritakan air yang mengalir dari PDAM warnanya tidak jernihdan tidak layak pakai. Sehingga banyak pelanggan terpaksa menutup sendiri pipa PDAM. Akibatnya banyak pelanggan yang enggan membayar, sehingga PDAM pun terbebani hutang dan selalu merugi seperti dituturkan utusan PDAM. Selain itu juga, penyebab meruginya PDAM menurutnya dikarenakan dana PDAM melalui pinjaman luar negeri, nilai tukar rupiahnya kian hari kian melemah. Sementara harga jual air PDAM rendah dan biaya operasionalnya malah membengkak. Informasi yang diperoleh Rakyat Pos, latar belakang permasalahan pembangunan AMPL di Indonesia sendiri dimaksudkan karena kurang efektif dan efisiennya investasi yang telah dilakukan pada pembangunan prasarana dan sarana AMPL. Air hanya dipandang sebagai benda sosial, keterbatasannya kemampuan pemerintah, belum tersedianya kebijakan dan peraturan perundangan yang mengatur pemanfaatan potensi tersembunyi yang ada di masyarakat, serta penyehatan lingkungan belum menjadi perhatian dan prioritas. Adapun latar belakangnya, dokumen Kebijakan Nasional AMPL berbasis masyarakat di Indonesia telah disusun melalui Program Water Supply and Sanitation Policy and Action Planning Project (Waspola). Untuk itu, dengan dilaksanakannya lokakarya sehari ini akan dapat memberikan kontribusi yang memadai kepada masyarakat khususnya di Babel. Sehingga kebutuhan air bersih yang layak konsumsi akan dapat terpenuhi, tandas Wagub. (C.1/3) Post Date : 26 Juni 2004 |