Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto memberikan penjelasan
mengenai mahalnya harga air bersih per meter kubik. Menurut Djoko salah satu
penyebab mahalnya harga air bersih saat ini karena banyak air sungai yang
tercemar akibat sampah. Konsekuensi produksi air bersih menjadi mahal.
"Agar dikumpulkan
sampah itu dan jangan dibuang dan kotori sungai. Kalau begitu costnya besar.
Kalau normal airnya menjadi bersih antara Rp 2.000-3.000/meter kubik. Kalau
sudah tercemar bisa 3 kali lipatnya apalagi sudah tercampur lumpur," ujar
Djoko saat ditemui usai Jambore Sanitasi di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Senin
(24/6/2013).
Djoko mewanti-wanti
dan mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Pihak
kementeriannya terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar pola pikir
peduli kepada lingkungan.
"Kita juga
mengajari masyarakat untuk sanitasi dan untuk pengelolaan sampah yang baik.
Selain itu limbah rumah tangga kita buatkan pengeolaan yang baik dan limbah
drainase persampahan di-manage dengan baik. Jadi limbah cari dan limbah padat
seperti sampah juga air minum. Jangan cemari air, kalau sudah masuk di air itu
susah. Jangan sampai sampah jangan dibuang ke sana," jelasnya.
Selain memberikan
sosialisasi, pihaknya juga akan mengalokasi anggaran internal kementeriannya
lebih dari Rp 3 triliun. Dana itu nantinya digunakan untuk program perbaikan
sanitasi masyarakat Indonesia.
"2013, Lebih
dari Rp 3 triliun untuk perbaikan sanitasi di Indonesia dan itu akan berlanjut
terus," cetusnya.
Post Date : 24 Juni 2013
|