Akses Rumah Tangga terhadap Sanitasi Ditingkatkan jadi 62,41%

Pemerintah menargetkan akses rumah tangga terhadap sanitasi yang berkelanjutan bisa meningkat dari 55,53 persen pada tahun 2010 menjadi 62,41 persen pada tahun 2015.

"Upaya percepatan pembangunan sanitasi dilakukan melalui beberapa program," kata Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerja Umum (PU), Imam S Ernawi dalam acara temu wartawan di kantornya, Kamis (30/5).

Dia mengatakan, hal itu mencakup peningkatan pembangunan prasarana sanitasi, peningkatan peran serta masyarakat, pengembangan peraturan perundangan, penguatan kelembagaan serta peningkatan alternatif pembiayaan.

Menurut Imam, program pembangunan sanitasi pada tahun 2013 yaitu sistem perpipaan air limbah skala kota sebesar Rp 328,7 miliar di delapan kota, instalasi pengolahan lumpur tinja sebesar Rp 40,88 miliar di 811 lokasi, infrastruktur drainase perkotaan sebesar Rp 1,28 triliun di 55 kota, tempat pemprosesan akhir sanitasi landfill dan intermediate treatment facility sebesar 617,89 miliar di 74 kota.

Selain itu, tempat pemprosesan sampah terpadu sebesar Rp 76,1 miliar di 105 lokasi, dan kegiatan pendukung seperti pelatihan, diseminasi, perencanaan, kajian sosialisasi, dan bantuan teknik sebesar Rp 457,37 miliar sebenyak 86 186 laporan.

Imam mengatakan, untuk mendorong percepatan pencapaian MDGs 2015, diselenggarakan berbagai kegiatan community outreach khususnya untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat terhadap pentingnya sanitasi yang baik.

Dikatakannya, community outreach tersebut menggunakan anak sebagai agen perubahan yaitu melalui Jambore Sanitasi yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008 dan tahun ini akan diselenggarakan kelima kalinya, di Ancol sejak 24 - 30 Juni 2013.

Post Date : 31 Mei 2013