|
Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Sitorus mengatakan, proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi ini akan mendukung komitmen
pemerintah mengurangi emisi 21 persen sampai 2020. "Pihaknya yakin proyek ini akan berhasil. Ini modal harus dijalankan, dengan sampah yang banyak sampai 6.000 ton per hari, harus jadi sumber energi terbarukan," ujar Rekson di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (1/3/2013). Rekson menjelaskan, bahwa dalam bauran energi baru dan terbarukan ditargetkan 25,98 persen, namun realisasi saat ini hanya 5,7 persen "Jangan habiskan energi untuk sampah, tapi Jadikan sampah menjadi energi," jelas Rekson. Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, optimalisasi pengembangan sumber energi alternatif melalui sampah diperkirakan mampu mengurangi problematika dampak negatif dari sampah-sampah di Jabodetabek. "Mengapa waste? Ini kan problematika nasional. Selain mengurangi dampak negatif sampah kita juga menghasilkan energi," kata Karen. Lanjut Karen menjelaskan, langkah ini juga memastikan, bahwa Pertamina bukan lagi menjadi perusahaan pelat merah penghasil minyak dan gas (migas), melainkan mampu memproduksi energi bagi tiap masyarakat. "Guna merealisasikan energi alternatif ini, pihaknya mengaku telah melakukan kerja sama dengan pihak swasta dan lokal untuk implementasi ke depannya," jelasnya. Karen menuturkan, perjanjian kerja sama ini akan melibatkan PT PLN (Persero) sebagai perusahaan hilir sektor listrik yang menentukan skema harga listrik yang nanti sampai ke masyarakat. Adapun tahap ini juga perlu feasibilty studies lebih lanjut mengingat kajian serta analisa perlu dilihat dan diamati. "Paramaternya juga belum ditentukan mau seperti apa. Investasi juga belum tahu karena masih feasibilty studies. Namun, konstruksi ini akan dimulai di 2014 dengan target onstream di 2016," tutur Karen. Jika proyek ini berkembang dan berhasil di 2016, Pertamina mengaku telah menetapkan proyek pembangkit listrik sampah di daerah lain. Menurut Karen, potensi pembangkit listrik sampah selanjutnya akan diarahkan ke wilayah timur Indonesia, yaitu Sulawesi. "Kami juga sudah menetapkan daerah lain untuk memanfaatkan potensi ini. Cuma memang kita masih melihat bagaimana hasil pembangkit listrik sampah ini di 2016," pungkasnya. Post Date : 04 Maret 2013 |