|
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berniat mengakuisisi 51% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), operator penyediaan dan pelayanan air bersih di Ibu Kota Negara. Langkah itu ditempuh untuk mempermudah pengawasan terhadap kinerja Palyja dalam penyediaan air bersih layak minum bagi masyarakat Ibu Kota. “Kami ambil alih Palyja supaya gampang mengontrol dan mengawasi peningkatan layanan air bersih bagi warga Jakarta,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (3/3). Basuki yang akrab disapa Ahok mengakui, Pemprov DKI tidak akan mengakuisisi Palyja jika perusahaan air bersih yang saham terbesarnya dikuasai Suez International mampu meningkatkan layanan air bersih kepada warga Jakarta. Selama ini, Ahok menilai Pemprov DKI banyak memberikan berbagai keringanan kepada Palyja. Bahkan, Pemprov DKI tidak pernah memberikan tekanan kepada operator air bersih itu. Sebaliknya, pihak Palyja tidak membenahi diri dan kerap melayangkan berbagai keluhan dengan alasan merugi. “Kami meminta Palyja tanpa tekanan, tetapi tidak bisa. Alasannya merugi. Ini terjadi karena kontraknya memang sudah salah,” ujar Ahok. Menurut Ahok, proses akuisisi Palyja diserahkan kepada salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) DKI yang bergerak di sektor properti yaitu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Post Date : 04 Maret 2014 |