|
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menargetkan produksi air baku pada tahun
ini relatif akan sama dengan tahun sebelumnya. Pada 2012, Palyja sudah
memproduksikan air baku sebanyak 261 juta meter kubik (m3) "Kalau volume yang akan terjual pada tahun lalu itu sekitar 159,8 juta m3. Sedangkan untuk volume yang akan terjual pada tahun ini sebesar 165 juta m3," ujar Corporate Communications and Social Responsibilities Head of Palyja Meyritha Maryanie saat di acara Palyja Journalist Workshop & Team Building 2013 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Jumat (15/3/2013). Meyritha menjelaskan, jumlah produksi air baku perusahaan hingga saat ini masih tergantung pada pasokan air yang disalurkan pemerintah. Pada 2012, 61% produk air baku diperoleh dari Kanal Tarum Barat yang dipasok Perum Jasa Tirta II dan diolah di instalasi pengolahan air (IPA) Pejompongan I dan II. Sementara 34% diperoleh dari air curah olahan yang dibeli dari daerah Tangerang. Pasokan air lainnya diperoleh dari sungai Krukut sebesar 4% yang pengolahannya di lakukan daerah IPA Cilandak. Sisanya 1% dari Cengkareng Drain yang pengolahannya di daerah IPA Taman Kota. "Sampai saat ini, pihak perusahaan masih terus menghadapi kendala produksi air bakunya. Namun disisi lain, jumlah penduduk terus bertambah, sedangkan permintaan air pun mengalami peningkatan," kata Meyritha. Disisi lain pihak Palyja sudah menorehkan penilaian yang bagus dalam menurunkan tingkat kebocoran secara signifikan. Pada 1998, tingkat kebocoran Palyja mencapai sekitar 60% dan berhasil ditekan menjadi 37,9% pada 2012. "Kami akan terus menurunkan tingkat kebocoran kehilangan air di tahun ini sampai diangka sekitar 36,9% atau berkurang sekitar 1%, dengan cara melakukan kerja yang sangat insentif dan mencari keborocan di pipa besar," ungkapnya. Post Date : 18 Maret 2013 |