600 Rumah di Muaraenim Terendam

Sumber:Media Indonesia - 19 September 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PALEMBANG (Media): Sedikitnya 600 rumah warga di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Muaraenim, Sumatra Selatan (Sumsel), terendam banjir setinggi 1 meter, kemarin.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sekitar 1.200 warga mengungsi ke tempat lebih tinggi dan aman.

Sebelumnya banjir menggenangi rumah warga setinggi 6 meter saat Sungai Abad tidak mampu menampung hujan deras selama 14 jam lebih dan meluap, sejak Minggu (16/9) sekitar pukul 22.00 WIB. ''Sampai hari ini (kemarin) banjir masih menggenangi rumah warga terutama yang tidak bertiang,'' ujar Camat Talang Ubi Iqbal, kemarin.

Iqbal mengungkapkan, banjir terparah terjadi di kawasan Talang Tumbur, Talang Pipa, Beracung, dan Talang Ubi Bawah di Kelurahan Talang Ubi Barat dan Timur.

Luapan air Sungai Abad juga menggenangi badan jalan poros transportasi yang menghubungkan berbagai kelurahan, sehingga beberapa ruas jalan nyaris lumpuh total.

Informasi yang dihimpun Media Indonesia, kemarin, banjir tersebut masih menggenangi permukiman penduduk, walaupun tanda-tanda air surut mulai tampak.

Ribuan warga yang mengungsi telah menerima bantuan dari Maphilinda Syharial Oesman, istri Gubernur Sumsel, serta Bupati Muaraenim H Kalamudin D, berupa selimut, kain, sembako, mi instan, tikar, obat-obatan, tenaga medis, dan air mineral.

Sementara itu, seluruh Kota Balikpapan akan dibuat sumur resapan dan embung (kolam penampung air) untuk menahan laju erosi dan banjir saat musim hujan, sekaligus sebagai penampung air saat musim kemarau.

Kepala Bidang Pengendalian Pengawasan Dampak Lingkungan, Bappedalda Balikpapan, Marwan mengatakan, pihaknya akan membangun 10 embung di wilayah Balikpapan berukuran 10 meter x 10 meter dengan kedalaman 2 meter yang dapat menampung sekitar 500 meter kubik air. Selain itu akan dibangun juga tujuh sumur resapan untuk setiap kelurahan di Balikpapan. ''Pembangunan itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor,'' paparnya.

Ia juga menyebutkan, proyek pembangunan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp600 juta yang akan dilakukan awal tahun depan. (AY/SY/N-3).



Post Date : 19 September 2007