60 Rumah Warga Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 17 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MUARAENIM (SINDO) – Akibat guyuran hujan hampir 12 jam,kemarin,sebanyak 40 rumah warga desa Purun dan 20 rumah warga Desa Babat,Kec Penukal,Kab Muaraenim terendam banjir.

Selain karena guyuran hujan yang deras, banjir ini terjadi akibat luapan Sungai Sebagus yang berada di sekitar desa tersebut. Rumah warga desa tersebut sempat terendam hingga setinggi 1 meter. Namun, lama kelamaan ketinggian air surut. Hingga kemarin sore, ketinggian air di kedua desa tersebut masih sebatas lutut.

Salah seorang warga yang rumahnya ikut terendam,Sazili, 46,warga desa Purun mengatakan, hujan semalaman yang melanda desanya memang dirasakan cukup deras. “Ini sudah mulai menyurut pak, bahkan semalam (malam kemarin) ketinggian air sempat mencapai 1 meter.

Walaupun tidak terlalu deras, tapi cukup membuat warga kita khawatir. Sebab, ini merupakan kali pertama desa kita terendam banjir hingga setinggi itu,”katanya. Untuk mengantisipasi banjir susulan, dirinya bersama warga lainnya sempat membuat barikade berupa karung-karung yang berisikan pasir guna menghambat air masuk ke dalam rumah.

“Untuk saat ini, memang air sudah mulai menyurut,hanya saja kita khawatir kalau hujan deras datang lagi. Sudah bisa dipastikan rumah kami akan kembali terendam. Warga lainnya Zubaidah, 53, mengatakan, banjir ini kemungkinan besar juga diakibatkan oleh meluapnya Sungai Sebagut.

“Kita memang sering mengalami kebanjiran, tapi tidak pernah separah ini,”kata dia. Berdasarkan pantauan SINDO di lapangan, selain banjir menggenangi sedikitnya 60 rumah di kedua desa tersebut, banjir juga sempat mengganggu arus lalu lintas yang menghubungkan kedua desa tersebut.

Pasalnya, ruas jalan satu-satunya yang merupakan jalur keluar masuk kedua desa tersebut,sekitar 2 km juga ikut terendam air setinggi 1,5 meter. Akibat terendam air,puluhan kendaraan yang akan melalui ruas jalan tersebut terpaksa antre, sebab pemilik kendaraan khawatir akan kondisi kendaraan mereka.

Camat Penukal, Syamsul Hamid saat dikonfirmasi mengatakan, setiap tahunnya kedua desa ini memang sering mengalami kebanjiran. Hanya saja, banjir tahun ini yang paling parah. ”Untuk penyebabnya, karena curah hujan yang cukup tinggi, sehingga membuat Sungai Sebagut meluap. Sungai ini sendiri nantinya akan bermuara di Sungai Penukal,” jelas Syamsul. (andhiko tungga alam)



Post Date : 17 April 2008