60 Persen Air Mengandung Bakteri

Sumber:Bangka Pos - 06 Mei 2006
Kategori:Air Minum
PANGKALPINANG Diperkirakan 60 sampai 70 persen kualitas air tanah di Pangkalpinang tergolong rendah. Hal ini disebabkan air tanah mengandung bakteriologi choli tinja.Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tata Kota, Lingkungan Hidup dan Pertamanan Pangkalpinang, Riduan Fattah melalui Kasi Pengendalian dan Pemulihan Dampak Lingkungan Supianto kepada Bangka Pos Group di Pemkot Pangkalpinang baru-baru ini.

Kualitas air tanah tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan tentang syarat-syarat dan penggunaan kualitas air bersih untuk masyarakat, kata Supianto.

Karena itu perlu penanganan serius dari pemkot. Sebab bila tidak ada ditanggulangi air tanah yang dikonsumsi masyarakat tidak hanya merusak gigi, namun juga sebagian besar akan menyebabkan osteoporosis (keropos pada tulangred) terutama tulang bagian belakang.

Penyebab rendahnya kualitas air tanah, karena saat ini pemukiman warga semakin sempit. Terlebih lagi jarak antara lokasi pembuatan septik tank dengan sumur bor sangat dekat sekali. Paling tidak jarak ideal antara tempat pembuangan limbah tinja dengan sumur bor 10 hingga 20 meter.

Kadang-kadang masyarakat yang padat, sebelah bikin sumur bor sedangkan hanya berjarak 2 meter bikin septik tank. Kemungkinan besar air yang dikonsumsi masyarakat tersebut mengandung bakteri choli tinja, ujar Supianto.

Biasanya air akan berasa dan berminyak apalagi porositas tanah tidak memenuhi baku mutu, kemungkinan besar air yang tercemar lebih besar. Solusi terbaik yang seharusnya dilakukan untuk menaggulangi limbah tinja dengan program instalasi pengolahan limbah tinja (IPAL) yang sudah dikembangkan kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya.

IPAL merupakan suatu sistem untuk menjadikan air lebih bersih yang bersumber dari limbah air rumah tangga, rumah sakit dan lokasi industri, jelasnya.

Pembuatan IPAL pertama kali harus dibangun jaringan distribusi air limbah yang dialiri ke lokasi pengolahan limbah. Selanjutnya mengidentifikasikan air limbah dari rumah penduduk karena dalam program IPAL tiga hal yang harus diperhatikan, aspek lokasi, jumlah penduduk dan kelembagaan. (may)

Post Date : 06 Mei 2006