|
Pembangunan di DKI Jakarta ternyata belum merata sampai ke
Kabupaten Kepulauan Seribu. Sebab, hingga saat ini pembangunan di wilayah
kepulauan tersebut masih tertinggal. Padahal, alokasi APBD DKI 2013 mencapai
Rp54 triliun.
Menurut
pengakuan warga setempat, Rudi, saat ini masyarakat
Kepulauan Seribu masih mengalami kekurangan air bersih. Padahal, sambungan pipa
sudah sampai ke rumah warga. "Tapi tidak airnya, tidak ngalir,"
katanya, Selasa (19/11).
Hal
senada juga diungkapkan Ahmad, warga Pulau Panggang. Dirinya mengatakan, air
tanah di Pulau Panggang saat ini sudah asin. Karena itu, banyak warga yang
memilih beli air minum. "Kalau kita ambil airnya dari Pulau Karya, soalnya
di sini Asin. untuk minum beli," katanya.
Terkait
hal ini Anggota DPD RI Pardi. Menurutnya sampai saat ini warga Kepulauan Seribu
masih kekurangan suplai air bersih. "Pelayanan air bersih ini juga
harusnya diperhatikan, jangan dibedakan dengan masyarakat daratan, karena warga
pulau seribu sampai saat ini masih kekurangan air bersih," ungkapnya.
Karena
itu, dirinya meminta Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menegur PAM Jaya
agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga Pulau Seribu. "Saya
minta Gubernur Jokowi untuk memperhatikan sambungan air bersih ke masyarakat
pulau Seribu, suplainya juga ada. PAM Jaya harus berbuat untuk warga Pulau
Seribu," tandasnya.
Diketahui,
warga yang bermukim di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara krisis
air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga terpaksa membeli
air minum kemasan dan untuk keperluan mandi dan mencuci warga menyeberang laut
ke Pulau Karya.
"Kalau
untuk mencuci dan mandi, kami menyeberang ke Pulau Karya. Untuk minum hampir
semua warga beli air minum kemasan," ujar Mustarini (34), seperti dilansir
beritapulauseribu.com, Selasa (22/10).
Warga
yang bertempat tinggal di RT 07/01 Kelurahan Pulau Panggang ini mengaku,
membeli air kemasan galon untuk dikonsumsi keluarganya. "untuk minum
sehari-hari saya dan keluarga menggunakan air kemasan dan setiap tiga hari
sekali saya harus membelinya," tutur Mustarini.
Post Date : 20 November 2013 |