6.635 Rumah Terendam,Kerugian Rp2,6 Miliar

Sumber:Koran Sindo - 11 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PASURUAN(SI) – Sebanyak 6.365 rumah di Kabupaten Pasuruan terendam air akibat banjir yang melanda enam kecamatan pada Sabtu (9/12) malam.Kerugian akibat musibah ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

”Perkiraan kerugian material dari banjir itu mencapai Rp 2,6 miliar,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Pasuruan, Soenarto, dihubungi kemarin. Berdasarkan data yang dihimpun Bakesbang Linmas Kabupaten Pasuruan, tercatat 6.635 rumah tenggelam, 10 rumah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan diterjang banjir. Banjir juga menyebabkan tiga warga tewas,dua jembatan rusak , puluhan ternak hilang serta 1.000 hektare sawah ikut terendam. Tiga korban yang tewas terseret banjir, yaitu Tirto Utomo 14, siswa SMP warga Dusun Lemahris, Desa Kebonwaris,Kecamatan Pandaan.

Kemudian,Handoko asal Kelurahan Kolursari, Kecamatan Bangil dan Ihya Ulumuddin, warga Kersikan, Kidul Dalem, Bangil.Mayat mereka belum ditemukan. Sedangkan korban tewas disambar petir adalah Suyanto 35, buruh tani warga Dusun Gedung, Desa Sebani,Kecamatan Pandaan. ”Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap korban yang terseret arus sungai,”ujar Sunarto. Banjir ini tercatat sebagai yang terbesar selama 7 tahun terakhir dari sisi jumlah rumah yang terendam. Meski mulai surut,demikian, akibat banjir kerugian ditaksir miliaran rupiah.Bahkan,sampai tadi malam,warga masih cemas takut datang banjir susulan.

”Kami belum berani membawa pulang barang-barang yang dievakuasi ke masjid karena takut banjir susulan. Sore ini saja sudah turun hujan lagi,” ujar Misyanto,warga Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil. Misyanto mengatakan, banjir serupa pernah terjadi Tahun 2003 lalu. Namun, air yang merendam pemukiman warga tak setinggi saat ini.”Kawasan Kidul Dalem semenjak 2003 belum pernah kebanjiran. Tapi melihat curah hujan, kami takut terjadi banjir susulan,”tandasnya. Kekhawatiran warga sangat beralasan. Karena banjir bandang itu datangnya tiba-tiba, dan kemarin hujan masih terus mengguyur kawasan Pasuruan dan sekitarnya. Menurut warga, hujan mulai mengguyur Pasuruan, Sabtu (9/1) sore.

Dalam waktu beberapa jam, air sungai sudah menggenangi rumah. Warga terpaksa mengevakuasi barang-barang ke tempat yang lebih aman. Hujan mulai berhenti sekitar pukul 21.00 WIB,namun air sudah masuk rumah warga di enam kecamatan.Bahkan,ketinggian air di beberapa kawasan,seperti di Desa Kali Anyar, Kecamatan Bangil ketinggiannya mencapai 2 meter. Menurut warga,air mulai surut Sabtu (9/1) sekitar pukul 23.30 WIB.Kendati demikian warga masih waspada karena kondisi gelap.

”Mulai pagi kami membersihkan lumpur di rumah setelah air surut,” ujar Misnan,warga RT 2 RW 1,Dusun Kersikan,Kelurahan Kidul Dalem, Bangil. Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Kraton, Bangil dan Pandaan. Bahkan, akibat kejadian ini,Sabtu (9/1) malam sampai pagi hari akses jalan Surabaya – Pasuruan sempat macet total.Pasalnya, luapan air yang menggenangi badan jalan ketinggiannya mencapai 1 meter. Data yang diperoleh dari Satkorlak Penanggulangan Bencana PemkabPasuruan,enamkecamatan yang diterjang banjir bandang,yaitu Kecamatan Kraton,Bangil,Pandaan, Pohjentrek,Rejoso dan Rembang. Sedangkan 18 rumah yang rusak disapu banjir ada di Kecamatan Bangil,Pandaan dan Rembang.

Kerusakan rumah,ada yang sebagian digerus air, ada pula yang seluruh bangunannya rata dengan tanah. Satu satunya milik Alm H. Hamzah yang ditempati anaknya H Fatih, rumah MUstofa dan Abdul Rahman yang berderet ditepi Sungai Welang,Bangil,ambruk,Minggu (10/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Sedangkan 15 rumah lainnya yang ambruk tersebar dibeberapa kecamatan. ”Rumah Pak Fatih belakangnya digunakan sarang wallet.Orangnya sudah mengungsi, tapi tadi siang ambruk. Termasuk rumah Pak Mustofa dan Abdul Rahman,”ujar Misnan warga Kidul Dalem. Selain merendam rumah, beberapa perkantoran juga jadi korban.

Di antaranya, Kantor Kejari Bangil,Kantor Telkom,PDAM dan beberapa gedung sekolah serta Kantor Samsat dan Polres Pasuruan. Kini sebagian warga membuka kotak amal untuk warga korban banjir. Rumah warga yang rusak dan terendam air, sebagian terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya dan para tetangga yang aman. Sebagian warga lainnya masih bergotong royong membersihkan seluruh perabotan rumahnya. Yang dikeluhkan sebagian korban banjir,mulai malam sampai seharian kemarin, mereka belum mendapatkan bantuan makanan dan lainnya.Keluhan ini dari warga Desa Tambakrejo,Dompo dan Desa Kraton, Kecamatan Kraton.

Diakui, sampai siang kemarin, tidak satupun warga yang mendapatkan bantuan makanan maupun bentuk lainnya. ”Harusnya bantuan dibagikan merata, jadi warga yang sibuk bersih- bersih tidak bingun mencari makanan. Kami juga menjadi korban banjir,” ujar warga Tambakrejo, Kecaamtan Kraton. Pemkab Pasuruan mengaku sudah menyalurkan bantuan kepada warga. Bahkan, Satkorlak Penanganan Bencana Pemkab Pasuruan juga akan membuka dapur umum dikawasan yang kondisinya parah. ”Jika masih ada warga yang belum menerima bantuan,kemungkinan petugas pengirim bantuan masih keliling ke desa-desa lainnya.Warga harap bersabar, karena kami juga berupaya menanggulangi banjir,” ujar Sunarto.

Banjir bandang bukan hanya menerjang wilayah Kabupaten Pasuruan. Kota Pasuruan juga ikut diterjang air bah itu meski kondisinya tak seberapa parah.Genangan air yang merendam Kota Pasuruan diakibatkan sistem pembuangan banyak yang buntu. Kawasan Kota Pasuruan yang terendam air, terlihat di Perumahan Karya Bakti, Bugul Kidul, seputaran Alun-alun, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Slagah, Jalan Jagalan, Purutrejo dan Jalan Belitung serta Jalan Sumatera.Paling parah terjadi di Kelurahan Karanganyar, tepatnya Kecamatan Gadingrejo.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau rumah rusak. Sejak malam kemarin, pemkot menyalurkan bantuan makanan kepada warga korban banjir. Warga mensinyalir penyebab banjir,di antaranya akibat tingginya curah hujan di wilayah dataran tinggi Pandaan dan Prigen,serta luapan air sungai yang ada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan dan sungai Wrati.Faktor lain,banyaknya hutan-hutan gundul di wilayah pegunungan di Kabupaten Pasuruan, mengakibatkan kurangnya daya resap air di daerahdaerah penyangga.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf setelah ada acara di Banyuwangi, kemarin menyempatkan untuk melihat kondisi banjir yang merendam Pasuruan.Dia menyatakan bahwa meluapnya sungai Kedunglarang di kawasan Bangil karena pintu air tersumbat. ”Saya juga sudah melaporkan kondisinya ke Gubernur dan siap untuk mengirim alat berat untuk membersihkan sampah yang menyumbat pintu air di Jembatan Bangil,”ujarnya. Bupati Pasuruan Dade Angga, juga melihat langsung kerusakan akibat banjir bandang ini. Dia mengaku kalau Pemkab akan memberi bantuan kepada korban banjir.Termasuk segera memperbaiki tanggul yang rusak.

Seperti tanggul di dekat Kali Anyar jebol diterjang banjir. Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan,Martono Subagio menyebutkan,banjir yang terjadi di lima wilayah kecaatan di Kabupaten Pasuruan akibat curah hujan sangat tinggi, dan di atas ratarata. Dikatakannya, di Prigen curah hujan mencapai 145 mm, di Jawi 143 mm,Wilo Ketanireng mencapai 205 mm. Sedangkan hujan turun mulai pukul 13.00 hinggga 21.00.

Hujan lebat yang mengguyur mulai wilayah Sukorejo, Pandaan, dan Prigen tersebut luapan airnya menyatu masuk badan Sungai Kedaunglarangan yang muaranya berada di Bangil. (abdul rouf/ant)



Post Date : 11 Januari 2010