|
SEBANYAK 351 desa yang tersebar pada 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami kekeringan dalam dua bulan terakhir. Cucu Rasman, 54, warga Bojonggambir, Tasikmalaya, mengatakan dalam kurun dua bulan sumur-sumur warga mulai mengering dan kotor. “Sumur dengan kedalaman 20 meter sudah tidak ada airnya,” ujarnya, kemarin. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin me ngatakan selain kekeringan, warga di desa-desa tersebut mengalami krisis air bersih. Pihaknya siap membantu mengirimkan air bersih dari tangki PDAM ke daerah yang mengalami kekeringan. Hal sama juga terjadi di dua kecamatan pada wilayah Kabupaten Purwakarta. Warga di Desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam, dan Desa Batutumpang, Kecamatan Tegalwaru, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Air pada sumur-sumur telah bercampur tanah dan sangat kotor. Setiap hari warga di Desa Gurudug mencari air di Sungai Ciherang yang jaraknya cukup jauh. Bahkan warga Desa Batutumpang, Kecamatan Tegalwaru, mulai menggunakan air kubangan bekas galian pasir untuk kebutuhan air bersih karena sumber air mulai kering. Di Jawa Timur, debit air di Pegunungan Welirang, Kabupaten Pasuruan, menurun sebagai imbas musim kemarau. Kepala BPBD Jatim Sudarmawan mengatakan dampak menurunnya debit air di Pegunungan Welirang berdampak pada menurunnya debit air di kawasan wisata Air Terjun Kakek Bodo, Kecamatan Prigen. Sebagian sumber air di air terjun itu mengering. Di saat normal, debit Air Terjun Kakek Bodo bisa mencapai 200-300 liter/detik. Namun pada saat kemarau panjang diperkirakan hanya 50-75 liter/detik. Pada bagian lain Pemkab Temanggung, Jawa Tengah, menggalakkan program pemasangan pipa air di sejumlah desa yang selama ini menjadi langganan keke ringan. Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, BPBD Temanggung, Eko Suprapto menjelaskan pemasangan pipa air telah dilakukan di tiga desa, yakni Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, dan Desa Geblog serta Kalimanggis, Kecamatan Kaloran. “Kami memasang pipa air dari sumber mata air sampai ke bak-bak penampungan utama di desa-desa, dengan panjang pipa rata-rata 3-5 kilometer. Sekarang ketiga desa itu telah bebas kekeringan,” kata Eko. (EM/RZ/FL/TS/N-3) Post Date : 04 September 2014 |