|
Tingkat keterpenuhan layanan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) di Kota Ternate, Maluku Utara Malut, baru mencapai 70 persen dari 180 ribu jumlah warga. Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman seusai meresmikan pengoperasian instalasi air PDAM di wilayah Sulamadaha, Ternate, Minggu, mengatakan 30 persen warga Ternate yang belum terlayani umumnya berada di dataran tinggi. Pemkot Ternate akan terus berupaya agar 30 persen warga secepatnya terlayani air bersih dengan mendorong PDAM membangun jaringan air bersih ke daerah ketinggian itu. Ia mengatakan, upaya itu mulai diintensifkan sejak Desember 2012 dan salah satunya terlihat dari telah dioperasikannya instalasi air bersih di wilayah sekitar Sulamadaha hingga ke sejumlah daerah ketinggian. Instalasi air bersih di Sulamadaha tersebut memanfaatkan air dari sumur bor bawah tanah dengan kapasitas 15 liter per detik yang bisa melayani air bersih bagi 1.000 KK warga Sulamadaha dan sejumlah kelurahan di sekitarnya. "Selanjutnya Pemkot Ternate bersama PDAM akan membangun lagi instalasi serupa di wilayah ketinggian lainnya seperti di kawasan Torano dan Foramadiahi yang selama ini warga setempat masih menggunakan air hujan untuk kebutuhan air bersih," katanya. Pada daerah ketinggian lainnya yang selama ini sudah terlayani jaringan air bersih PDAM, tapi kurang lancar akan dibenahi pula dengan cara mengganti pipa distribusi air ke wilayah ketinggian itu dengan jenis pipa lebih besar. Burhan menambahkan, ada sejumlah pulau di Kota Ternate yang sumber air tawarnya sulit akan disiasati dengan cara memanfaatkan system penyulingan air laut seperti yang telah dilakukan di Pulau Hiri. PDAM Ternate dalam mengoptimalkan pelayanannya kepada masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan layanan air PDAM memberikan potongan tarif pemasangan dari Rp1,7 juta menjadi Rp500 ribu per KK.
Post Date : 13 Mei 2013 |